Stok aman, harga LPG 3 kg melambung
A
A
A
Sindonews.com – Warga Kota Pasuruan dibikin waswas dengan kian melambungnya harga LPG bersubsidi 3 kilogram (kg). Dalam sepekan terakhir, harga LPG rakyat ini naik Rp3.000 atau 25 persen dari Rp12 ribu menjadi Rp15 ribu.
Tekad, 45, pedagang makanan di Jalan Diponegoro Kota Pasuruan mengungkapkan, naiknya harga LPG ini dikawatirkan akan menaikkan harga kebutuhan pokok lainnya. Selain itu, kenaikan LPG ini juga akan mengurangi sebagian keuntungannya dari berjual makanan.”Sudah seminggu ini harga LPG terus naik. Saya khawatir harga ini terus naik sampai Rp20 ribu,”kata Tekad.
Kekhawatiran Tekad ini didasarkan informasi yang diterimanya, bahwa di beberapa daerah lain harga LPG 3 kg sudah menyentuh Rp17 ribu. Padahal dia tidak melihat adanya kelangkaan pasokan LPG pada beberapa pengecer atau agen. ”Harga naik biasanya disebabkan stoknya berkurang. Sekarang ini yang terjadi sebaliknya. Tapi ini stok tetap, kenapa kok harga jualnya dinaikkan?” kata dia.
Keresahan serupa juga dirasakan Wahyuni, warga Kecamatan Bugul Kidul. Kenaikan harga LPG ini membuatnya harus mulai menghemat pemakaian gas untuk kebutuhan memasak didapur. Sayangnya, upaya untuk mencari pengganti LPG tidak bisa dilakukan. ”Kalau harga LPG naik, harga-harga kebutuhan lainnya biasanya juga naik. Mau menghemat pemakaian LPG juga tidak bisa. Kami berharap, agar ada perhatian dari pemerintah untuk mengontrol kenaikan harga LPG ini,” ujarnya.
Taufiq, seorang pengecer LPG di Kecamatan Purworejo mengakui adanya kenaikan harga tersebut. Menurut dia, kenaikan harga ini antara lain juga diikuti pengurangan pasokan LPG yang diterimanya. ”Pembelian LPG 3 kg harus dikurangi dari jumlah sebelumnya. Agen LPG menjual dengan harga Rp14 ribu, sehingga kami juga menaikkan harga jual ke pelanggan,” kata Taufiq.
Tekad, 45, pedagang makanan di Jalan Diponegoro Kota Pasuruan mengungkapkan, naiknya harga LPG ini dikawatirkan akan menaikkan harga kebutuhan pokok lainnya. Selain itu, kenaikan LPG ini juga akan mengurangi sebagian keuntungannya dari berjual makanan.”Sudah seminggu ini harga LPG terus naik. Saya khawatir harga ini terus naik sampai Rp20 ribu,”kata Tekad.
Kekhawatiran Tekad ini didasarkan informasi yang diterimanya, bahwa di beberapa daerah lain harga LPG 3 kg sudah menyentuh Rp17 ribu. Padahal dia tidak melihat adanya kelangkaan pasokan LPG pada beberapa pengecer atau agen. ”Harga naik biasanya disebabkan stoknya berkurang. Sekarang ini yang terjadi sebaliknya. Tapi ini stok tetap, kenapa kok harga jualnya dinaikkan?” kata dia.
Keresahan serupa juga dirasakan Wahyuni, warga Kecamatan Bugul Kidul. Kenaikan harga LPG ini membuatnya harus mulai menghemat pemakaian gas untuk kebutuhan memasak didapur. Sayangnya, upaya untuk mencari pengganti LPG tidak bisa dilakukan. ”Kalau harga LPG naik, harga-harga kebutuhan lainnya biasanya juga naik. Mau menghemat pemakaian LPG juga tidak bisa. Kami berharap, agar ada perhatian dari pemerintah untuk mengontrol kenaikan harga LPG ini,” ujarnya.
Taufiq, seorang pengecer LPG di Kecamatan Purworejo mengakui adanya kenaikan harga tersebut. Menurut dia, kenaikan harga ini antara lain juga diikuti pengurangan pasokan LPG yang diterimanya. ”Pembelian LPG 3 kg harus dikurangi dari jumlah sebelumnya. Agen LPG menjual dengan harga Rp14 ribu, sehingga kami juga menaikkan harga jual ke pelanggan,” kata Taufiq.
()