BNI berikan pembiayaan distributor & vendor SG
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk jalin kerjasama PT Semen Gresik (Persero) Tbk dalam pembiayaan para distributor dan vendor. Program berupa kredit modal kerja dan bank garansi itu bertujuan menjaga kesetabilan cashflow dari BUMN produk semen tersebut.
Kontrak ditandatangani antara Direktur PT Semen Gresik (Persero) Tbk Dwi Soetjipto dengan Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo. Usai penandatanganan, Dwi Soetjipto mengungkapkan, pembiyaan bagi distributor sangat mendukung kelancaran pendistribusian semen dan kelancaran pembayaran kewajiban distributor kepada PT Semen Gresik.
“Sedangkan bagi vendor, program pembiayaan dapat membantu kelancaran pengadaan barang dan jasa kepada kami,” katanya, kemarin.
Apalagi, dalam waktu dekat PT Semen Gresik (Persero) Tbk juga bakal melakukan ekspansi ke Jawa Tengah dan Sumatra. Dua pabrik baru yang menelan Rp7 triliun itu diharapkan beroperasi 2015 dan 2016. Selain mempertahankan pasar 44 persen hingga 45 persen, juga terjadi peningkatan volume pendistribusian semen pada setiap distributor.
Dengan mitra yang dimiliki PT Semen Gresik (Persero) Tbk lebih kurang 1.991 distributor dan vendor di seluruh Indonesia, maka wajah akan terjadi peningkatan resiko. Apalagi untuk pembiayaan secara supply chain kepada para mitra cukup besar. BNI sendiri menyiapkan plafon Rp500 miliar.
“BNI tidak hanya memberikan fasilitas pembiayaan atau layanan perbankan kepada suatu koperasi, juga memberikan solusi keuangan menyeluruh. Termasuk transaksi dan pembiayaan dengan pihak lain seperti distributor, supplier, rekanan atau vendor hingga pihak user,” ujar Dwi Soetjipto.
Dwi juga berharap, fasilitas vendor dan distributor financing dari BNI secara langsung membantu meningkatkan kinerja vendor dan supplier Semen Gresik. Vendor dan supplier yang tadinya kesulitan mengakses fasilitas perbankan akan lebih dimudahkan dalam hal proses. Yaitu, jaminan dan tingkat suku bunga pinjaman yang dipweroleh.
“Karena bagi BNI resiko kreditnya dapat diminimalisir dengan adanya jaminan pembayaran Semen. Tentunya juga suku bunga kredit yang diberikan lebih rendah dibandingkan dengan melakukan proses kredit sendiri-sendiri,” jelasnya lagi.
Selain itu, lanjut Dwi Soetjipto, kerjasama tersebut juga membuat BNI memberikan layanan Cash Managenent kepada BUMN yang dipimpinnya berupa kemudahan transasksi pembayaran gaji karyawan. Juga penerimaan pembayaran semen host to host dari distributor ke PT Semen Gresik.
Sedangkan Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan, bila program kerjasama yang dijalin merupakan bagian pola pengembangan bisnis BNI. Bahkan, khusus dengan PT Semen Gresik bakal membantu mempertahankan kesetabilan cashflow. Mengingat ke depannya PT Semen Gresik terus melakukan ekspansi.
“Sejauh ini total nilai pinjaman yang kami diberikan kepada Semen Gresik Group mencapai Rp563 miliar. Jumlah tersebut bias bertambah karena tingkat produktifitasnya terus naik,” tukas dia.
Bahkan, Gatot dalam kesempatan itu, sudah menyanggupi siap menyediakan dana hingga Rp4 triliun dalam pembiayaan pembangunan pabrik baru di Jawa Tengah dan Sumatera.
Kontrak ditandatangani antara Direktur PT Semen Gresik (Persero) Tbk Dwi Soetjipto dengan Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo. Usai penandatanganan, Dwi Soetjipto mengungkapkan, pembiyaan bagi distributor sangat mendukung kelancaran pendistribusian semen dan kelancaran pembayaran kewajiban distributor kepada PT Semen Gresik.
“Sedangkan bagi vendor, program pembiayaan dapat membantu kelancaran pengadaan barang dan jasa kepada kami,” katanya, kemarin.
Apalagi, dalam waktu dekat PT Semen Gresik (Persero) Tbk juga bakal melakukan ekspansi ke Jawa Tengah dan Sumatra. Dua pabrik baru yang menelan Rp7 triliun itu diharapkan beroperasi 2015 dan 2016. Selain mempertahankan pasar 44 persen hingga 45 persen, juga terjadi peningkatan volume pendistribusian semen pada setiap distributor.
Dengan mitra yang dimiliki PT Semen Gresik (Persero) Tbk lebih kurang 1.991 distributor dan vendor di seluruh Indonesia, maka wajah akan terjadi peningkatan resiko. Apalagi untuk pembiayaan secara supply chain kepada para mitra cukup besar. BNI sendiri menyiapkan plafon Rp500 miliar.
“BNI tidak hanya memberikan fasilitas pembiayaan atau layanan perbankan kepada suatu koperasi, juga memberikan solusi keuangan menyeluruh. Termasuk transaksi dan pembiayaan dengan pihak lain seperti distributor, supplier, rekanan atau vendor hingga pihak user,” ujar Dwi Soetjipto.
Dwi juga berharap, fasilitas vendor dan distributor financing dari BNI secara langsung membantu meningkatkan kinerja vendor dan supplier Semen Gresik. Vendor dan supplier yang tadinya kesulitan mengakses fasilitas perbankan akan lebih dimudahkan dalam hal proses. Yaitu, jaminan dan tingkat suku bunga pinjaman yang dipweroleh.
“Karena bagi BNI resiko kreditnya dapat diminimalisir dengan adanya jaminan pembayaran Semen. Tentunya juga suku bunga kredit yang diberikan lebih rendah dibandingkan dengan melakukan proses kredit sendiri-sendiri,” jelasnya lagi.
Selain itu, lanjut Dwi Soetjipto, kerjasama tersebut juga membuat BNI memberikan layanan Cash Managenent kepada BUMN yang dipimpinnya berupa kemudahan transasksi pembayaran gaji karyawan. Juga penerimaan pembayaran semen host to host dari distributor ke PT Semen Gresik.
Sedangkan Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan, bila program kerjasama yang dijalin merupakan bagian pola pengembangan bisnis BNI. Bahkan, khusus dengan PT Semen Gresik bakal membantu mempertahankan kesetabilan cashflow. Mengingat ke depannya PT Semen Gresik terus melakukan ekspansi.
“Sejauh ini total nilai pinjaman yang kami diberikan kepada Semen Gresik Group mencapai Rp563 miliar. Jumlah tersebut bias bertambah karena tingkat produktifitasnya terus naik,” tukas dia.
Bahkan, Gatot dalam kesempatan itu, sudah menyanggupi siap menyediakan dana hingga Rp4 triliun dalam pembiayaan pembangunan pabrik baru di Jawa Tengah dan Sumatera.
()