Atasi pengangguran muda, Menakertrans serukan koalisi global

Selasa, 12 Juni 2012 - 18:20 WIB
Atasi pengangguran muda,...
Atasi pengangguran muda, Menakertrans serukan koalisi global
A A A
Sindonews.com - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menyerukan kepada negara-negara anggota Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organitation/ILO) agar membentuk koalisi global untuk menanggulangi masalah krisis kesempatan kerja bagi kaum muda (youth employment crisis) yang tengah mengancam di berbagai belahan dunia saat ini.

“Kerja sama antar negara dibutuhkan untuk mencegah terjadinya peningkatan pengangguran di kalangan kaum muda. Hal ini harus menjadi perhatian khusus dan prioritas utama dalam menentukan kebijakan-kebijakan di bidang ketenagakerjaan yang berdampak pada tenaga kerja muda”, kata Menakertrans Muhaimin Iskandar saat menyampaikan pidato dalam acara puncak sidang International Labour Conference (ILC) di Jenewa, Swiss pada Senin petang waktu setempat.

Dalam siaran persnya, Muhaimin mengatakan krisis kesempatan kerja bagi kaum muda akan terus terjadi dalam beberapa tahun ke depan, karena para pemuda yang saat ini masih sekolah akan segera lulus dan mulai masuk pasar tenaga kerja sehingga membuat jumlah pengangguran bertambah besar.

“Mengulangi pidato Presiden Indonesia di ILO tahun lalu, saya ingin menekankan pentingnya negara dalam berinvestasi di sektor yang menghasilkan lapangan pekerjaan kerja baru bagi kaum muda, dan juga diperlukan kerjasama menuju sebuah koalisi global untuk pemuda pengangguran, “terangnya.

Dalam laporan berjudul "Global Employment Trends for Youth", ILO menyatakan sekitar 75 juta pemuda di dunia atau sekitar 12,7 persen dari total penduduk dunia yang berusia 15 hingga 24 tahun, pada 2012 ini akan menganggur. Angka ini naik dari level tahun 2011 yang mencapai 12,6 persen.

Dengan kata lain, tambahnya, jumlah pemuda yang menganggur tengah merangkak naik hingga ke level yang hampir sama dengan saat dunia diguncang krisis finansial global pada 2009, yakni 75,4 juta orang. Tingkat pengangguran di usia muda diproyeksikan masih akan terus berada pada level yang sama hingga tahun 2016. Sedangkan berdasarkan data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, pengangguran kaum muda di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 4,2 juta orang.

Muhaimin mengatakan meskipun di Indonesia tingkat pengangguran cenderung menurun selama bertahun-tahun, kita harus terus memantau dan mengadopsi langkah-langkah yang tepat, yang mengantisipasi kemungkinan dampak krisis.

“Tantangan terbesar kami adalah untuk mengurangi tingkat pengangguran menjadi sekitar lima persen pada tahun 2014 serta mewujudkan pekerjaan yang layak (decent work) terutama di sektor informal,"jelasnya.

Untuk mengantisipasi masalah ini, Muhaimin mengaku telah memperbanyak pelatihan keterampilan kerja sesuai kebutuhan industri, penyebaran kewirausahaan, serta pengembangan sistem informasi pasar kerja sebagai kunci keberhasilan untuk menangani pengangguran kaum muda.

Di Indonesia untuk pengembangan pedesaan infrastruktur adalah contoh menangani penciptaan pekerjaan. Proyek ini mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi pekerja muda dan peningkatan keterampilan di waktu yang sama. Ini telah dicapai melalui bantuan langsung dan dengan menggunakan sumber daya lokal yang tersedia.

“Untuk kedepannya dibutuhkan bantuan teknis dari ILO, sehingga pemerintah, pengusaha dan pekerja dapat bekerja sama lebih efektif untuk menyediakan layanan pendidikan, pelatihan dan peningkatan skill serta adanya jaminan sosial untuk kaum muda,”pungkasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0492 seconds (0.1#10.140)