BNI genjot transaksi gadget lewat kartu kredit
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memprediksi transaksi pembelian gadget menggunakan kartu kredit akan tumbuh 40 persen hingga 50 persen di tahun 2012. Hal itu menyusul dunia perbankan sedang bergairah untuk membiayai pembelian gadget ini.
Menurut Head of Consumer and Retail BNI Kantor Wilayah (Kanwil) Surabaya Ryanto Wisnuardhy, bergairahnya sektor perbankan dalam pembiayaan pembelian kartu kredit ini membuat transaksi semakin tinggi. Sementara untuk kredit macet (non-performing loan) juga terbilang rendah.
"Hingga Mei 2012, kami mencatat transaksi kartu kredit mencapai Rp700 miliar. Dari jumlah itu, sekitar 40 persen berasal dari transaksi gadget," kata Ryan kepada wartawan di sela acara acara undian semarak kartu kredit BNI di Surabaya, Selasa (12/6/2012).
Ia menjelaskan, tahun lalu, BNI Kanwil Surabaya berhasil membukukan transaksi kartu kredit sebesar Rp1,7 Trilliun. Hingga akhir 2012 nilai transaksi diproyeksikan meningkat hingga Rp2,5 trilliun. Untuk mencapai target transaksi itu BNI menambah jumlah pengguna kartu kredit.
Saat ini, katanya, posisi pemegang kartu kredit sebanyak 22 ribu nasabah. Dari jumlah itu yang aktif bertransaksi sekitar 60 persen. Dan tahun ini ditargetkan ada penambahan pemegang kartu kredit sebanyak 25 ribu nasabah. Dengan pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Timur yang cukup tinggi sekitar 7,19 persen ini, ia optimis target tersebut dapat terpenuhi.
Pertumbuhan di Jawa Timur ini memang cukup tinggi dibanding dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi skala Nasional yang hanya 6,5 persen. Tingginya pertumbuhan ini tentunya membuat daya beli masyarakat naik. Sehingga, transaksi untuk pemenuhan kebutuhan konsumtif juga naik.
"Transaksi kartu kredit di BNI didominasi pembelian gadget, setelah itu transaksi untuk kebutuhan sehari-hari," tukasnya
Menurut Head of Consumer and Retail BNI Kantor Wilayah (Kanwil) Surabaya Ryanto Wisnuardhy, bergairahnya sektor perbankan dalam pembiayaan pembelian kartu kredit ini membuat transaksi semakin tinggi. Sementara untuk kredit macet (non-performing loan) juga terbilang rendah.
"Hingga Mei 2012, kami mencatat transaksi kartu kredit mencapai Rp700 miliar. Dari jumlah itu, sekitar 40 persen berasal dari transaksi gadget," kata Ryan kepada wartawan di sela acara acara undian semarak kartu kredit BNI di Surabaya, Selasa (12/6/2012).
Ia menjelaskan, tahun lalu, BNI Kanwil Surabaya berhasil membukukan transaksi kartu kredit sebesar Rp1,7 Trilliun. Hingga akhir 2012 nilai transaksi diproyeksikan meningkat hingga Rp2,5 trilliun. Untuk mencapai target transaksi itu BNI menambah jumlah pengguna kartu kredit.
Saat ini, katanya, posisi pemegang kartu kredit sebanyak 22 ribu nasabah. Dari jumlah itu yang aktif bertransaksi sekitar 60 persen. Dan tahun ini ditargetkan ada penambahan pemegang kartu kredit sebanyak 25 ribu nasabah. Dengan pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Timur yang cukup tinggi sekitar 7,19 persen ini, ia optimis target tersebut dapat terpenuhi.
Pertumbuhan di Jawa Timur ini memang cukup tinggi dibanding dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi skala Nasional yang hanya 6,5 persen. Tingginya pertumbuhan ini tentunya membuat daya beli masyarakat naik. Sehingga, transaksi untuk pemenuhan kebutuhan konsumtif juga naik.
"Transaksi kartu kredit di BNI didominasi pembelian gadget, setelah itu transaksi untuk kebutuhan sehari-hari," tukasnya
()