BNI Syariah target pembiayaan mikro Rp150 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank BNI Syariah menargetkan pembiayaan mikro tahun ini mencapai Rp150 miliar. Perseroan akan melakukan ekspansi pembiayaan segmen kecil dan menengah demi mencapai target, dengan memperluas jaringan outlet mikro di seluruh Indonesia.
EVP Divisi Jaringan dan Layanan BNI Syariah Kukuh Rahardjo mengatakan, tahun ini outlet mikro perseroan ditargetkan mencapai 60 unit. “Jumlah tersebut belum termasuk jaringan kantor BNI Syariah akan menjadi 180 unit,” ujar Kukuh di Jakarta kemarin.
Menurut Kukuh, 60 outlet mikro BNI Syariah tersebut terdapat di Bogor, Makassar, Palembang, Pekanbaru, Mataram, Lampung , Surabaya, dan Jember. Pemilihan kota tersebut karena daerah itu masih belum terjangkau perbankan dan bank cabilitynya belum terpenuhi. “Untuk pembiayaan mikro, rata-rata per hari mencapai Rp1miliar sampai Rp2 miliar,” katanya.
Kukuh menambahkan, total outstanding pembiayaan perseroan sampai Mei 2012 mencapai Rp5,7 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp2,5-2,6 triliun merupakan pembiayaan perumahan, Rp500 miliar adalah pembiayaan talangan haji, Rp240 miliar pembiayaan gadai emas, dan sisanya sekitar Rp2,36 triliun merupakan pembiayaan ritel produktif. (ank)
EVP Divisi Jaringan dan Layanan BNI Syariah Kukuh Rahardjo mengatakan, tahun ini outlet mikro perseroan ditargetkan mencapai 60 unit. “Jumlah tersebut belum termasuk jaringan kantor BNI Syariah akan menjadi 180 unit,” ujar Kukuh di Jakarta kemarin.
Menurut Kukuh, 60 outlet mikro BNI Syariah tersebut terdapat di Bogor, Makassar, Palembang, Pekanbaru, Mataram, Lampung , Surabaya, dan Jember. Pemilihan kota tersebut karena daerah itu masih belum terjangkau perbankan dan bank cabilitynya belum terpenuhi. “Untuk pembiayaan mikro, rata-rata per hari mencapai Rp1miliar sampai Rp2 miliar,” katanya.
Kukuh menambahkan, total outstanding pembiayaan perseroan sampai Mei 2012 mencapai Rp5,7 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp2,5-2,6 triliun merupakan pembiayaan perumahan, Rp500 miliar adalah pembiayaan talangan haji, Rp240 miliar pembiayaan gadai emas, dan sisanya sekitar Rp2,36 triliun merupakan pembiayaan ritel produktif. (ank)
()