Produksi minyak Pertamina masih dibawah target
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) pada semester kedua tahun ini akan menggenjot produksi minyaknya. Pasalnya hingga pertengahan Juni 2012, masih di bawah target perseroan.
Direktur Hulu Pertamina Muhamad Husen mengatakan, produksi minyak Pertamina baru 205 ribu barel per hari (bph). Hal tersebut dikarenakan masih banyaknya kendala pengeboran yang tidak menghasilkan minyak sehingga masih jauh dari target perseroan sebesar 244 ribu bph.
“Jika dibandingkan produksi rata-rata nasional masih di bawah 200 ribu bph,” kata dia, saat ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Kamis (14/6/2012).
Dia juga mengatakan Pertamina akan mendapatkan tambahan dari blok West Madura Offshore (WMP) yang akan masuk sekitar September-Oktober tahun ini dengan menyentuh 30 ribu bph. Akibat dari pembangunan tiga unit anjungan baru yang telah selesai.
Selain itu, lanjutnya, Pertamina akan mendapatkan tambahan produksi dari kegiatan optimalisasi produksi (enhanced oil recovery/EOR) di tiga lapangan, yaitu Lapangan Limau, Tanjung, dan Jatibarang. “Dengan kegiatan EOR ini taget produksi bisa bertambah sekitar 2-3 ribu bph,” kata dia.
Pertamina juga menggandeng HESS Venture Ltd menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) terkait kerja sama studi implementasi EOR berbasis CO2 di wilayah kerja Pertamina. “Kerja sama tersebut akan menuai hasil pada dua tahun mendatang dan dapat meningkatkan produksi minyak Pertamina hingga 20 persen,” ucapnya.
Hussein menambahkan, terdapat 20 lapangan milik Pertamina yang siap dioptimalisasi pada tahun ini. Sebagian EOR akan dilaksanakan Pertamina dan sisanya dikerjakan Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec), Korea National Oil Corporation (KNOC), dan HESS Venture.
Direktur Hulu Pertamina Muhamad Husen mengatakan, produksi minyak Pertamina baru 205 ribu barel per hari (bph). Hal tersebut dikarenakan masih banyaknya kendala pengeboran yang tidak menghasilkan minyak sehingga masih jauh dari target perseroan sebesar 244 ribu bph.
“Jika dibandingkan produksi rata-rata nasional masih di bawah 200 ribu bph,” kata dia, saat ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Kamis (14/6/2012).
Dia juga mengatakan Pertamina akan mendapatkan tambahan dari blok West Madura Offshore (WMP) yang akan masuk sekitar September-Oktober tahun ini dengan menyentuh 30 ribu bph. Akibat dari pembangunan tiga unit anjungan baru yang telah selesai.
Selain itu, lanjutnya, Pertamina akan mendapatkan tambahan produksi dari kegiatan optimalisasi produksi (enhanced oil recovery/EOR) di tiga lapangan, yaitu Lapangan Limau, Tanjung, dan Jatibarang. “Dengan kegiatan EOR ini taget produksi bisa bertambah sekitar 2-3 ribu bph,” kata dia.
Pertamina juga menggandeng HESS Venture Ltd menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) terkait kerja sama studi implementasi EOR berbasis CO2 di wilayah kerja Pertamina. “Kerja sama tersebut akan menuai hasil pada dua tahun mendatang dan dapat meningkatkan produksi minyak Pertamina hingga 20 persen,” ucapnya.
Hussein menambahkan, terdapat 20 lapangan milik Pertamina yang siap dioptimalisasi pada tahun ini. Sebagian EOR akan dilaksanakan Pertamina dan sisanya dikerjakan Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec), Korea National Oil Corporation (KNOC), dan HESS Venture.
()