Pertamina kaji impor LNG dari Afrika & Australia
A
A
A
Sindonews.com - Guna memenuhi permintaan gas bumi nasional yang semakin meningkat, PT Pertamina (Persero) tengah menilik kemungkinan impor liquid natural gas (LNG) dari produsen di Afrika dan Australia.
"Pertamina saat ini tengah melihat kemungkinan mengimpor gas alam cair hingga 1 juta metrik ton (MT) per tahun dengan investasi sebesar USD66 juta. Saat ini belum disclose, tapi kita sudah bicarakan dengan keduanya," papar Vice President Commercial and Business Development Direktorat Gas Pertamina, Djohardi Angga Kusumah saat dijumpai di gedung perwira 2 Kantor pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Kemungkinan tersebut, tambahnya, guna memenuhi kebutuhan gas domestik terutama untuk FSRU Jawa Barat, juga beberapa FSRU di tempat lain.
"Jawa Barat akan dijadikan prioritas penyaluran LNG asal Afrika dan Australia ini. Karena kebutuhan industri hingga kini masih belum bisa dicukupi hanya dengan produksi LNG domestik. Kebutuhan LNG di Jawa Barat sebesar 485 meter cubik feet per day (MCFD). Tapi kan kami melihat di luar PLN, masih ada kebutuhan industri yang lumayan hingga 300 MCFD," tambah Djohari.
Lebih jauh, Djohardi menerangkan, kontrak tersebut merupakan kontrak jangka panjang hingga 10 tahun, ditargetkan selesai dibicarakan 2013 nanti.
Kendati demikian, hingga kini Pertamina dan produsen masih belum menemukan kata sepakat. Pasalnya produsen menginginkan harga yang lebih tinggi, dibanding harga domestik.
"Harga LNG Bontang yang disalurkan ke FSRU (floating storage regasification unit atau terminal terapung teregasifikasi) sebesar USD11 per million metric british thermal unit (MMBTU). Mereka inginnya lebih dari itu," terangnya. (bro)
()