Underwriter belum maksimalkan perusahaan go public
A
A
A
Sindonews.com - Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menyatakan kurangnya perusahaan yang go public dikarenakan tidak berjalannya fungsi underwriter (penjamin) dengan semestinya.
Saat ini tercatat perusahaan yang melantai di bursa hanya sekitar 400 ribuan, yang berbanding jauh dengan jumlah di negara tetangga yang mencapai puluhan juta perusahaan.
Direktur Eksekutif AEI Isaka Yoga mengatakan, underwriter pada posisinya merupakan perantara antara emiten dan investor. Sehingga underwritter semestinya berfungsi untuk menarik minat pasar untuk berinvestasi di perusahaan yang akan go public tersebut.
"Saat ini bukan emiten yang tidak ingin IPO, mereka tetap butuh modal. Tapi underwriter yang tidak mampu mengolah pasar," ujar Isaka kepada wartawan di Gedung BEI, SCBD, Jakarta, Senin (25/6/2012).
Underwriter, Isaka menambahkan, harus mampu menjamin investor dalam kondisi apapun. Jadi, jika dikatakan saat ini pasar dihadapkan dengan krisis Uni Eropa dan gangguan eksternal lainnya, pihak ini yang harus berperan penting.
"Investor dalam berinvestasi hanya memikirkan aman atau tidak, likuid atau tdak, ada alternatif enggak selain itu, dan tugas underwriter untuk menjawab itu," tegasnya.
Isaka memastikan, jika penjaminan tersebut cukup progresif terhadap investor, maka keberlangsungan perusahaan yang go public juga akan terus berjalan.
"Jadi tidak bisa dipastikan, emiten itu tidak mau IPO," pungkasnya.
Saat ini tercatat perusahaan yang melantai di bursa hanya sekitar 400 ribuan, yang berbanding jauh dengan jumlah di negara tetangga yang mencapai puluhan juta perusahaan.
Direktur Eksekutif AEI Isaka Yoga mengatakan, underwriter pada posisinya merupakan perantara antara emiten dan investor. Sehingga underwritter semestinya berfungsi untuk menarik minat pasar untuk berinvestasi di perusahaan yang akan go public tersebut.
"Saat ini bukan emiten yang tidak ingin IPO, mereka tetap butuh modal. Tapi underwriter yang tidak mampu mengolah pasar," ujar Isaka kepada wartawan di Gedung BEI, SCBD, Jakarta, Senin (25/6/2012).
Underwriter, Isaka menambahkan, harus mampu menjamin investor dalam kondisi apapun. Jadi, jika dikatakan saat ini pasar dihadapkan dengan krisis Uni Eropa dan gangguan eksternal lainnya, pihak ini yang harus berperan penting.
"Investor dalam berinvestasi hanya memikirkan aman atau tidak, likuid atau tdak, ada alternatif enggak selain itu, dan tugas underwriter untuk menjawab itu," tegasnya.
Isaka memastikan, jika penjaminan tersebut cukup progresif terhadap investor, maka keberlangsungan perusahaan yang go public juga akan terus berjalan.
"Jadi tidak bisa dipastikan, emiten itu tidak mau IPO," pungkasnya.
()