Daerah pegang peranan penting ekonomi nasional
Daerah pegang peranan penting ekonomi nasional
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana memandang, majunya pembangunan suatu daerah mampu memberi kontribusi nyata dalam keberhasilan pembangunan yang signifikan.
Faktanya, seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah, kini 60 persen perekonomian nasional disumbang oleh daerah. "60 persen keberhasilan pembangunan ditentukan daerah dan 40 persen pusat karena sudah otonomi daerah," ujar Armida saat dijumpai dalam acara seminar 'Peningkatan Daya Saing Daerah Melalui Reformasi Birokrasi' di kantor Bappenas, Menteng, Jakarta, Selasa (26/6/2012).
Sementara, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), M.M Azhar Lubis punya pandangan senada. Investasi yang baik di tingkat daerah memiliki peran penting guna menggenjot perekonomian nasional.
"Ketersediaan SDM yang berkualitas, penyediaan infrastruktur dan pengembangan sentra-sentra ekonomi baru membuat investasi merata di Indonesia," paparnya dalam kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, guna mewujudkan cita-cita pemerataan pembangunan tersebut, BKPM, akunya, telah menentukan tujuh daerah unggulan untuk dipromosikan kepada investor asing dalam menanamkan modalnya. "Ada Aceh, Sumbar, Jateng, Kalbar, Sulut, Sulteng, dan Sulsel," tambah Azhar lagi.
Sayangnya, lanjut Azhar, pada prakteknya pembangunan di tingkat daerah masih terhambat berbagai faktor seperti, komitmen pemda, kelembagaan pelayanan penanaman modal, promosi investasi, infrastruktur, akses lahan, dan peran dunia usaha dalam perekonomian daerah. Semua itu masih menjadi Pekerjaan Rumah yang sangat besar dari masing-masing pemerintah daerah.
Faktanya, seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah, kini 60 persen perekonomian nasional disumbang oleh daerah. "60 persen keberhasilan pembangunan ditentukan daerah dan 40 persen pusat karena sudah otonomi daerah," ujar Armida saat dijumpai dalam acara seminar 'Peningkatan Daya Saing Daerah Melalui Reformasi Birokrasi' di kantor Bappenas, Menteng, Jakarta, Selasa (26/6/2012).
Sementara, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), M.M Azhar Lubis punya pandangan senada. Investasi yang baik di tingkat daerah memiliki peran penting guna menggenjot perekonomian nasional.
"Ketersediaan SDM yang berkualitas, penyediaan infrastruktur dan pengembangan sentra-sentra ekonomi baru membuat investasi merata di Indonesia," paparnya dalam kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, guna mewujudkan cita-cita pemerataan pembangunan tersebut, BKPM, akunya, telah menentukan tujuh daerah unggulan untuk dipromosikan kepada investor asing dalam menanamkan modalnya. "Ada Aceh, Sumbar, Jateng, Kalbar, Sulut, Sulteng, dan Sulsel," tambah Azhar lagi.
Sayangnya, lanjut Azhar, pada prakteknya pembangunan di tingkat daerah masih terhambat berbagai faktor seperti, komitmen pemda, kelembagaan pelayanan penanaman modal, promosi investasi, infrastruktur, akses lahan, dan peran dunia usaha dalam perekonomian daerah. Semua itu masih menjadi Pekerjaan Rumah yang sangat besar dari masing-masing pemerintah daerah.
()
Explore More