Kuartal IV, utang XL tercatat Rp1,2 T
Senin, 08 Oktober 2012 - 16:12 WIB

Kuartal IV, utang XL tercatat Rp1,2 T
A
A
A
Sindonews.com - Business Strategies and Partnership Senior VP PT XL Axiata Tbk (EXCL), Johnson Chan mengungkapkan, utang perseroan mencapai Rp1,1 triliun sampai Rp1,2 triliun tercatat pada kuartal IV-2011.
"Untuk pembayarannya, akan kombinasi dari cash flow kita," kata Johnson Chan saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (8/10/2012).
Chan mengaku, bila proporsi pendanaan utang tersebut hingga kini belum diketahui pasti. "Belum tahu mana yang revenue cash flow, mana yang pinjaman," tuturnya singkat.
Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi ini pada 27 September lalu mengaku berencana membayar utang jatuh tempo pada kuartal III sebesar Rp622 miliar pada pekan tersebut. Adapun jumlah utang semester II sebesar Rp1,742 triliun.
Direktur Utama XL Axiata Hasnul Suhaimi menyebutkan, utang tersebut akan dibayarkan pada minggu ini. Jumlah utang yang akan dibayarkan sebesar Rp622 miliar.
"Jadi jumlah tersebut akan dibayarkan kepada beberapa pihak antara lain Rp145 miliar ke EKN, sebesar Rp275 miliar akan dibayarkan ke BTMU dan sisanya sebesar Rp200 miliar ke Bank Mandiri," kata Hasnul beberapa waktu lalu.
"Untuk pembayarannya, akan kombinasi dari cash flow kita," kata Johnson Chan saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (8/10/2012).
Chan mengaku, bila proporsi pendanaan utang tersebut hingga kini belum diketahui pasti. "Belum tahu mana yang revenue cash flow, mana yang pinjaman," tuturnya singkat.
Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi ini pada 27 September lalu mengaku berencana membayar utang jatuh tempo pada kuartal III sebesar Rp622 miliar pada pekan tersebut. Adapun jumlah utang semester II sebesar Rp1,742 triliun.
Direktur Utama XL Axiata Hasnul Suhaimi menyebutkan, utang tersebut akan dibayarkan pada minggu ini. Jumlah utang yang akan dibayarkan sebesar Rp622 miliar.
"Jadi jumlah tersebut akan dibayarkan kepada beberapa pihak antara lain Rp145 miliar ke EKN, sebesar Rp275 miliar akan dibayarkan ke BTMU dan sisanya sebesar Rp200 miliar ke Bank Mandiri," kata Hasnul beberapa waktu lalu.
(gpr)