Lautandhana lirik saham infrastruktur dan konsumsi
A
A
A
Sindonews.com - Agar tetap unggul dalam persaingan reksa dana Syariah di Tanah Air, PT Lautandhana Investment Management akan mengincar saham-saham di sektor terbaik sebagai portofolio investasinya, sehingga menghasilkan komposisi yang mampu meningkatkan dana kelolaan secara konsisten.
Direktur Utama PT Lautandhana Investment Management, Irvin Patmadiwiria memaparkan, pihaknya akan lebih menyasar saham-saham di sektor infrastruktur dan sektor konsumsi karena dianggap sebagai sektor yang paling stabil.
"Untuk sektor infrastruktur perseroan memilih saham-saham, seperti milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Untuk sektor konsumer perseroan memilih saham-saham, seperti PT Indofood dan PT Nippon Indosari," ujarnya di Shangri La Hotel, Jakarta, Rabu (9/1/2013).
Sementara untuk target investor produk reksa dana syariah, pihaknya akan menyasar korporasi untuk bekerja sama menjual produk tersebut kepada karyawannya sebagai nasabah. Selain itu, perusahaan juga dalam tahap menjaring perbankan syariah sebagai agen penjual produk reksa dana.
"Lautandhana masih dalam tahap pembicaraan dengan beberapa perbankan yang berpotensi menjadi agen penjual reksa dana milik perusahaan. Kami harapkan mayoritas bank syariah," tegas Irvin.
Seperti diketahui, Lautandhana baru saja menerbitkan produk reksa dana syariah baru bernama Lautandhana Syariah. Perusahaan menargetkan dana kelolaan (asset under management) dari produk baru ini sebesar Rp100 miliar.
Direktur Utama PT Lautandhana Investment Management, Irvin Patmadiwiria memaparkan, pihaknya akan lebih menyasar saham-saham di sektor infrastruktur dan sektor konsumsi karena dianggap sebagai sektor yang paling stabil.
"Untuk sektor infrastruktur perseroan memilih saham-saham, seperti milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Untuk sektor konsumer perseroan memilih saham-saham, seperti PT Indofood dan PT Nippon Indosari," ujarnya di Shangri La Hotel, Jakarta, Rabu (9/1/2013).
Sementara untuk target investor produk reksa dana syariah, pihaknya akan menyasar korporasi untuk bekerja sama menjual produk tersebut kepada karyawannya sebagai nasabah. Selain itu, perusahaan juga dalam tahap menjaring perbankan syariah sebagai agen penjual produk reksa dana.
"Lautandhana masih dalam tahap pembicaraan dengan beberapa perbankan yang berpotensi menjadi agen penjual reksa dana milik perusahaan. Kami harapkan mayoritas bank syariah," tegas Irvin.
Seperti diketahui, Lautandhana baru saja menerbitkan produk reksa dana syariah baru bernama Lautandhana Syariah. Perusahaan menargetkan dana kelolaan (asset under management) dari produk baru ini sebesar Rp100 miliar.
(rna)