Ini enam sektor prospektif 2013

Sabtu, 26 Januari 2013 - 18:35 WIB
Ini enam sektor prospektif...
Ini enam sektor prospektif 2013
A A A
Sindonews.com - Tahun ini, setidaknya ada enam sektor yang dinilai memiliki prospek positif di pasar modal Indonesia. Keenam sektor yang menjanjikan tumbuh tersebut, yakni konsumsi, infrastruktur dan konstruksi, semen, perbankan, automotif serta properti.

Analis PT Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, emiten yang bergerak di enam sektor tersebut akan tumbuh positif sepanjang tahun ini. "Sektor konsumsi secara demografi, populasi kaum muda rata-rata menempati 44 persen dari keseluruhan populasi, sekaligus mendukung permintaan barang-barang konsumsi," kata dia kepada Sindonews, Sabtu (26/1/2013).

Di samping itu, naiknya upah mimimum provinsi (UMP) berpotensi meningkatkan pendapatan dan keperluan konsumsi masyarakat, konsumsi rumah tangga dan pemerintah yang tercatat mayoritas mengontibusi produk domestik bruto (PDB) Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen di atas level 100 dan menurunnya angka pengangguranke level 6,14 persen per Agustus tahun lalu akan menopang sektor ini.

Untuk sektor infratsruktur dan konstruksi, dia menjelaskan, faktor pendukungnya, yakni adanya kontribusi dari sektor investasi melalui pembentukan modal tetap bruto di atas 30 persen dan aliran dana investasi langsung (FDI) yang diproyeksi berlanjut hingga 2013.

Pengeluaran infrastruktur pemerintah domestik yang meningkat 20 persen pada tahun ini senilai Rp213 triliun dan persentase pengeluaran infrastruktur terhadap PDB yang relatif kecil dibanding negara berkembang lainnya serta keluarnya regulasi tentang pengadaan dan pembebasan lahan juga menjadi sentimen positif sektor ini untuk bertumbuh.

Sementara sektor semen akan positif sebagai imbas meningkatnya permintaan dari pengembangan proyek infatruktur dan properti, kapasitas produksi semen yang diperkirakan naik serta kontribusi penjualan yang didominasi dari Pulau Jawa.

Dari sektor perbankan, Praska menuturkan, faktor pendukungnya adalah tumbuhnya kredit seiring dengan tumbuhnya ekonomi domestik, meningkatnya kinerja perbankan, terlihat dari meningkatnya loan to deposit ratio (LDR) dan terjaganya nonperforming loan (NPL).

Rasio kecukupan modal (CAR) perbankan yang membaik sepanjang tahun lalu, dimana per Oktober 2012 berada pada level 17,31 persen dan meningkatnya aktivitas konsumsi maupun investasi pada penyaluran kredit konsumsi dan investasi, yang masing-masing tumbuh 18,98 persen dan 30,34 persen per Oktober 2012 akan menyumbang pertumbuhan sektor perbankan.

Adapun, sektor automotif memiliki prospek positif ditopang tren PDB per kapita yang meningkat dan proyeksi tahun ini sebesar USD4.000. "Selain itu, proyeksi penjualan mobil dan motor yang naik seiring kenaikan PDB per kapita dan dampak naiknya UMP, yang akan menambah daya beli masyarakat," tutur Praska.

Sektor terakhir yang memiliki prospek baik pada tahun ini, yakni properti. Menurut Praska, meningkatnya populasi kaum muda dengan penghasilan kelas menengah dan tren gaya hidup modern akan memberi dampak positif pada permintaan properti, seperti rumah dan apartemen.

Di sisi lain, menurunnya tren suku bunga pinjaman akan memberi korelasi positif terhadap meningkatnya daya beli masyarakat terhadap properti, baik sebagai tempat tinggal maupun investasi. Per Oktober 2012, suku bunga investasi Bank Umum tercatat 11,29 persen. Akibatnya, penjualan properti pada tahun ini diperkirakan akan bertumbuh 15 persen dibanding tahun lalu.

Sementara, tumbuhnya industri manufaktur sejalan dengan berlanjutnya FDI berpotensi meningkatkan permintaan akan kebutuhan lahan industri. Melihat prospek enam sektor tersebut yang akan tetap tumbuh pada 2013, Praska merekomendasikan saham sejumlah emiten yang bergerak di sektor itu untuk dikoleksi.

"Saham yang direkomendasikan, yakni INTP, BSDE, MYOR, BBRI, BBTN, ASII dan PGAS," saran Praska.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0665 seconds (0.1#10.140)