Apple akan sulit berkembang seperti Microsoft
Apple akan sulit berkembang seperti Microsoft
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 7 miliar orang di muka bumi tahu Apple (AAPL) tengah berusaha menaikkan sukses dalam penjualan produk smartphone dan tablet. Pertanyaan muncul, apakah Apple mampu melalui masa transisi jangka pendek atau perlahan-lahan akan seperti Microsoft (MSFT)?
Pengusaha dan investor, Carol Roth menilai, perkembangan Apple sudah sangat besar. Sehingga, ada kalanya perusahaan sulit mengembangkan lagi karena mereka sudah besar.
"Ada saat di mana perusahaan-perusahaan menjadi terlalu besar untuk berhasil. Sekarang ukuran Apple dua kali lipat lebih besar dari Microsoft. Saya pikir sulit mendapatkan pertumbuhan yang lebih besar ketika Anda begitu besar," jelas Roth seperti dilansir dari Wall St Cheat Sheet, Minggu (27/1/2013).
Apple saat ini menjadi mesin pencetak uang. Kalaupun mereka tidak menjual iPhone atau iPad lagi, Roth melihat toko iTunes masih akan mendapatkan keuntungan miliaran dolar. Tetapi Apple terus berusaha mempertahankan pangsa pasar di industri smartphone dan tablet.
Jika Apple tidak bisa mempertahankan gelarnya, mereka akan seperti Microsoft hari ini, mesin cetak uang dengan saham benar-benar mati.
Diketahui, sebagai salah satu perusahaan yang paling sukses dalam sejarah, sebelum stagnan Microsoft telah mendominasi pasar dalam 20 tahun terakhir. Dalam fiskal kuartal kedua, Microsoft memperoleh USD6,38 miliar dari USD21,4 miliar penjualan.
Microsoft juga memiliki kas investasi jangka pendek USD68 miliar. Pada Q2 mereka telah menghabiskan USD1,7 miliar untuk buyback, USD1,93 dividen, USD311 untuk akuisisi dan hampir satu miliar pada aset modal, ditambah USD1,67 miliar untuk kas.
Terlepas dari itu semua, saham Microsoft selama satu dekade terakhir tidak berkembang. Ini bukan karena masalah produk baru yang gagal, tetapi Microsoft memiliki kegagalan dalam denting neraca. Saat ini tidak ada sesuatu yang bisa dilakukan Microsoft untuk memindahkan jarum pada angka-angka menakjubkan.
Pengusaha dan investor, Carol Roth menilai, perkembangan Apple sudah sangat besar. Sehingga, ada kalanya perusahaan sulit mengembangkan lagi karena mereka sudah besar.
"Ada saat di mana perusahaan-perusahaan menjadi terlalu besar untuk berhasil. Sekarang ukuran Apple dua kali lipat lebih besar dari Microsoft. Saya pikir sulit mendapatkan pertumbuhan yang lebih besar ketika Anda begitu besar," jelas Roth seperti dilansir dari Wall St Cheat Sheet, Minggu (27/1/2013).
Apple saat ini menjadi mesin pencetak uang. Kalaupun mereka tidak menjual iPhone atau iPad lagi, Roth melihat toko iTunes masih akan mendapatkan keuntungan miliaran dolar. Tetapi Apple terus berusaha mempertahankan pangsa pasar di industri smartphone dan tablet.
Jika Apple tidak bisa mempertahankan gelarnya, mereka akan seperti Microsoft hari ini, mesin cetak uang dengan saham benar-benar mati.
Diketahui, sebagai salah satu perusahaan yang paling sukses dalam sejarah, sebelum stagnan Microsoft telah mendominasi pasar dalam 20 tahun terakhir. Dalam fiskal kuartal kedua, Microsoft memperoleh USD6,38 miliar dari USD21,4 miliar penjualan.
Microsoft juga memiliki kas investasi jangka pendek USD68 miliar. Pada Q2 mereka telah menghabiskan USD1,7 miliar untuk buyback, USD1,93 dividen, USD311 untuk akuisisi dan hampir satu miliar pada aset modal, ditambah USD1,67 miliar untuk kas.
Terlepas dari itu semua, saham Microsoft selama satu dekade terakhir tidak berkembang. Ini bukan karena masalah produk baru yang gagal, tetapi Microsoft memiliki kegagalan dalam denting neraca. Saat ini tidak ada sesuatu yang bisa dilakukan Microsoft untuk memindahkan jarum pada angka-angka menakjubkan.
(dmd)
Explore More