PTNP X giling 6,5 juta ton tebu per tahun
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama PTPN X, Subiyono mengatakan, produksi etanol dengan bahan baku baku tetes tebu, setiap tahun PTPN X menggiling sekitar 6,5 juta ton tebu. Sehingga bisa menghasilkan 78 juta liter etanol. Dengan asumsi harga Rp8 ribu per liter, maka potensi pendapatan yang bisa diraup mencapai Rp624 miliar.
Dia menuturkan, potensi bisnis lain dari tebu adalah biokompos yang terbuat dari pengolahan limbah padat tebu. Dari 6,5 juta ton tebu yang digiling setiap tahun di PTPN X, akan diproduksi 260 juta kilogram biokompos. Dengan harga Rp 200 per kilogram, potensi pendapatan mencapai Rp52 miliar.
"Selanjutnya, pengolahan listrik tenaga biofuel dari limbah bioetanol. Dari penghitungan sederhana bisnis ini, potensi pendapatan yang bisa diraup adalah Rp374 miliar," ujar Subiyono, Kamis (7/2/2013).
Namun, untuk bisa melakukan diversifikasi, pabrik harus efisien dan optimal terlebih dulu. Jika tidak efisien dan kapasitas giling tidak optimal, diversifikasi sulit dilakukan. Karena, bahan olahan yang dihasilkan tidak maksimal. PTPN X sudah memulai bisnis co-generation secara terbatas di PG Ngadirejdo Kediri dan membangun pabrik bioetanol di Mojokerto.
Saat ini, PTPN X memiliki 11 pabrik gula yang tersebar di sejumlah kota di Jawa Timur, tiga kebun tembakau, dan tiga rumah sakit. Pada 2012, laba sebelum pajak perseroan mencapai Rp517 miliar, meningkat pesat dibanding 2011 sebesar Rp210 miliar.
Dia menuturkan, potensi bisnis lain dari tebu adalah biokompos yang terbuat dari pengolahan limbah padat tebu. Dari 6,5 juta ton tebu yang digiling setiap tahun di PTPN X, akan diproduksi 260 juta kilogram biokompos. Dengan harga Rp 200 per kilogram, potensi pendapatan mencapai Rp52 miliar.
"Selanjutnya, pengolahan listrik tenaga biofuel dari limbah bioetanol. Dari penghitungan sederhana bisnis ini, potensi pendapatan yang bisa diraup adalah Rp374 miliar," ujar Subiyono, Kamis (7/2/2013).
Namun, untuk bisa melakukan diversifikasi, pabrik harus efisien dan optimal terlebih dulu. Jika tidak efisien dan kapasitas giling tidak optimal, diversifikasi sulit dilakukan. Karena, bahan olahan yang dihasilkan tidak maksimal. PTPN X sudah memulai bisnis co-generation secara terbatas di PG Ngadirejdo Kediri dan membangun pabrik bioetanol di Mojokerto.
Saat ini, PTPN X memiliki 11 pabrik gula yang tersebar di sejumlah kota di Jawa Timur, tiga kebun tembakau, dan tiga rumah sakit. Pada 2012, laba sebelum pajak perseroan mencapai Rp517 miliar, meningkat pesat dibanding 2011 sebesar Rp210 miliar.
(izz)