Besok, blue print industri fashion diluncurkan
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan, blue print (cetak biru) untuk industri fashion Indonesia akan diluncurkan dalam acara pembukaan Indonesia Fasion Week 2013, Kamis (14/2/2013).
"Besok pembukaan Indonesia Fashion Week, kita akan luncurkan blue print fashion," ujar Menparekraf, Mari Elka Pangestu ketika ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/2/2013).
Cetak biru yang disiapkan, kata Mari, merupakan pedoman pengembangan industri fashion Indonesia hingga 2025. "Kita punya blue print untuk mengembangkan industri mode sampai dengan 2025," ujar dia.
Adanya cetak biru ini, diharapkan Indonesia bisa menjadi trend setter fashion dunia. "Mudah-mudahan kita menciptakan tren. Sekarang kita belum menjadi trend setter," ucapnya.
Menurutnya, agar dapat menciptakan tren fashion di dunia internasional, lanjut Mari, industri fashion nasional perlu mulai mempopulerkan mode ciptaannya sendiri di dalam negeri. Setelah diterima di dalam negeri, mode tersebut bisa disebarkan ke luar negeri.
"Menciptakan tren itu mulai dari dalam negeri dan kemudian membawanya ke luar negeri," jelas mantan Menteri Perdagangan ini.
Pembangunan industri fashion juga tak bisa dilakukan sendirian oleh Kemenparekraf. Karena itu, kementerian-kementerian lainnya pun dilibatkan mulai dari penyediaan bahan baku hingga ekspor. "Kemenperin bagian bahan baku dan industrinya, perdagangan bagian ekspornya, kita bagian tren," tandas Mari.
"Besok pembukaan Indonesia Fashion Week, kita akan luncurkan blue print fashion," ujar Menparekraf, Mari Elka Pangestu ketika ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/2/2013).
Cetak biru yang disiapkan, kata Mari, merupakan pedoman pengembangan industri fashion Indonesia hingga 2025. "Kita punya blue print untuk mengembangkan industri mode sampai dengan 2025," ujar dia.
Adanya cetak biru ini, diharapkan Indonesia bisa menjadi trend setter fashion dunia. "Mudah-mudahan kita menciptakan tren. Sekarang kita belum menjadi trend setter," ucapnya.
Menurutnya, agar dapat menciptakan tren fashion di dunia internasional, lanjut Mari, industri fashion nasional perlu mulai mempopulerkan mode ciptaannya sendiri di dalam negeri. Setelah diterima di dalam negeri, mode tersebut bisa disebarkan ke luar negeri.
"Menciptakan tren itu mulai dari dalam negeri dan kemudian membawanya ke luar negeri," jelas mantan Menteri Perdagangan ini.
Pembangunan industri fashion juga tak bisa dilakukan sendirian oleh Kemenparekraf. Karena itu, kementerian-kementerian lainnya pun dilibatkan mulai dari penyediaan bahan baku hingga ekspor. "Kemenperin bagian bahan baku dan industrinya, perdagangan bagian ekspornya, kita bagian tren," tandas Mari.
(izz)