Kenaikan harga elpiji bantu pemerataan distribusi

Rabu, 20 Februari 2013 - 15:42 WIB
Kenaikan harga elpiji bantu pemerataan distribusi
Kenaikan harga elpiji bantu pemerataan distribusi
A A A
Sindonews.com - Vice President LPG dan Gas Product Pertamina, Gigih Wahyu Hari Irianto menerangkan, kurangnya infrastruktur masih menjadi kendala utama bagi pihaknya dalam melakukan pemerataan distribusi bahan bakar jenis liquefy petroleum gas (LPG) ke seluruh pelosok wilayah Indonesia.

"Kita terbesar (distribusi elpiji) masih ke Jawa dan Bali sekitar 60 persen. Kedua baru Sumatera. Sementara untuk Indonesia bagian timur kebanyakan masih belum dikonversi, jadi masih menggunakan minyak tanah," terang Gigih kepada Sindonews, Rabu (20/2/2013).

Dirinya menerangkan, kurang meratanya distribusi elpiji tersebut, terutama disebabkan karena masih minimnya infrastruktur di kawasan tersebut.

Untuk itu, dengan ditekannya kerugian perseroan dengan menaikkan harga LPG ukuran 12 Kg, diharapkan bisa menyumbang pemasukan lebih sehingga berkontribusi pada pendanaan untuk melakukan perbaikan infrastruktur dan distribusi elpiji ke wilayah-wilayah di kawasan Indonesia timur.

"Kendala kita terutama karena infrastrukturnya masih minim. Makanya, kalau kita bisa menekan kerugian, diharapkan bisa membantu pembiayaan untuk membangun infrastruktur di sana (wilayah-wilayah di kawasan Indonesia timur)," tutup dia.

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (persero) berencana menaikkan harga bahan bakar elpiji ukuran 12 kilogram (kg) sebesar Rp25.400 per tabung. Hal ini disebabkan kenaikan harga bahan baku.

"Pertamina berencana menaikkan harga jual elpiji 12 kg sebesar Rp2.166,6/kg (Rp25.400/tabung), sehingga harga jual elpiji 12 kg akan naik harganya dari Rp70.200/tabung menjadi Rp95.600/tabung," terang Gigih.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5432 seconds (0.1#10.140)