Harga tinggi, petani semangka tak menyangka
A
A
A
Sindonews.com - Petani lahan pasir Pantai Bugel, Panjatan, Kulonprogo tengah bersuka cita. Petani tengah menjalani masa panen raya semangka di atas lahan seluas 25 hektare (ha).
Hasil panen petani cukup menggembirakan. Dari setiap hektare lahan dapat dihasilkan 40-50 ton semangka.
Ketua Kelompok Tani Gisik Prajani Sukarman mengatakan, selain hasil panen yang cukup baik, kegembiraan petani bertambah. Pasalnya, harga semangka di tingkat petani cukup lumayan mencapai Rp2.150 per kilogram (kg). Padahal sebelumnya hanya menyentuh angka Rp1.500 per kg.
“Panen petani tahun ini memang cukup baik. Untuk semangkanya saja, dari setiap hektare bisa mencapai 40-50 ton. Harga juga lumayan, sudah sampai Rp2.150 di tingkat petani,” kata Sukarman, Minggu (24/2/2013).
Dia menjelaskan, tingginya harga semangka di tingkat petani karena banyaknya permintaan baik dari Jakarta, Bandung hingga Surabaya. Menurut dia, semangka yang dihasilkan petani pesisir berkualitas baik. Petani dipastikan tidak berbuat curang agar semangka terasa manis dan berwarna merah.
“Semangka dari petani pesisir layak konsumsi. Tidak ada sistem suntik agar buahnya manis dan merah. Tapi, semangka di sini memiliki ciri khusus dari rasanya yang manis, dagingnya merah dan kulitnya kuning cerah,” jelasnya.
Dia mengatakan, untuk menghasilkan semangka yang baik bukan tanpa kendala. Petani sempat terhambat serangan hama lalat buah. Serangan hama ini membuat buah semangka membusuk. Beruntung, serangan hama hanya mengenai 5-10 persen tanaman saja.
“Kunci keberhasilan kita adalah dengan cara menanam serempak. Dipupuk dengan pupuk organik dan penanganan organisme pengganggu tanaman juga dilakukan serempak. Karena semuanya dilakukan serempak, hama tidak berdampak banyak pada tanaman semangka,” pungkasnya.
Hasil panen petani cukup menggembirakan. Dari setiap hektare lahan dapat dihasilkan 40-50 ton semangka.
Ketua Kelompok Tani Gisik Prajani Sukarman mengatakan, selain hasil panen yang cukup baik, kegembiraan petani bertambah. Pasalnya, harga semangka di tingkat petani cukup lumayan mencapai Rp2.150 per kilogram (kg). Padahal sebelumnya hanya menyentuh angka Rp1.500 per kg.
“Panen petani tahun ini memang cukup baik. Untuk semangkanya saja, dari setiap hektare bisa mencapai 40-50 ton. Harga juga lumayan, sudah sampai Rp2.150 di tingkat petani,” kata Sukarman, Minggu (24/2/2013).
Dia menjelaskan, tingginya harga semangka di tingkat petani karena banyaknya permintaan baik dari Jakarta, Bandung hingga Surabaya. Menurut dia, semangka yang dihasilkan petani pesisir berkualitas baik. Petani dipastikan tidak berbuat curang agar semangka terasa manis dan berwarna merah.
“Semangka dari petani pesisir layak konsumsi. Tidak ada sistem suntik agar buahnya manis dan merah. Tapi, semangka di sini memiliki ciri khusus dari rasanya yang manis, dagingnya merah dan kulitnya kuning cerah,” jelasnya.
Dia mengatakan, untuk menghasilkan semangka yang baik bukan tanpa kendala. Petani sempat terhambat serangan hama lalat buah. Serangan hama ini membuat buah semangka membusuk. Beruntung, serangan hama hanya mengenai 5-10 persen tanaman saja.
“Kunci keberhasilan kita adalah dengan cara menanam serempak. Dipupuk dengan pupuk organik dan penanganan organisme pengganggu tanaman juga dilakukan serempak. Karena semuanya dilakukan serempak, hama tidak berdampak banyak pada tanaman semangka,” pungkasnya.
(rna)