2012, Pertamina raup laba Rp25,89 triliun
A
A
A
Sindonews.com - Sepanjang 2012, PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan laba di atas estimasi awal, yakni mencapai Rp25,89 triliun atau meningkat 26,47 persen dibanding raihan laba 2011, yang hanya Rp20,47 triliun.
"Realisasi kerja kami terus meningkat yang tercermin dari raihan laba bersih perusahaan, yaitu dari Rp20,47 triliun pada 2011 menjadi Rp25,89 triliun tahun ini," terang Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan di kantornya, Rabu (27/2/2013).
Kendati mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang cukup signifikan, kata dia, sebenarnya perseroan mencatatkan kerugian sebesar USD476 juta dari penyediaan gas elpiji PSO (Public Service Obligation, atau subsidi).
"Kita sebenarnya mengalami kerugian sebesar USD476 juta dari penyediaan gas elpiji PSO. Kalau kita tidak merugi, maka laba bersih kami bisa mencapai USD3,32 miliar (setara sekitar Rp31,54 triliun)," tegas dia.
Selain laba bersih, perseroan juga mencatatkan peningkatan EBITDA sebesar 8,32 persen yaitu sebesar Rp56,82 triliun dibanding EBITDA tahun 2011 sebesar Rp52,54 triliun.
Karen menyebutkan, laba bersih ini terutama ditopang oleh penjualan yang mencapai USD70,9 miliar atau 118 persen dari RKAP perseroan tahun 2012.
"Realisasi kerja kami terus meningkat yang tercermin dari raihan laba bersih perusahaan, yaitu dari Rp20,47 triliun pada 2011 menjadi Rp25,89 triliun tahun ini," terang Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan di kantornya, Rabu (27/2/2013).
Kendati mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang cukup signifikan, kata dia, sebenarnya perseroan mencatatkan kerugian sebesar USD476 juta dari penyediaan gas elpiji PSO (Public Service Obligation, atau subsidi).
"Kita sebenarnya mengalami kerugian sebesar USD476 juta dari penyediaan gas elpiji PSO. Kalau kita tidak merugi, maka laba bersih kami bisa mencapai USD3,32 miliar (setara sekitar Rp31,54 triliun)," tegas dia.
Selain laba bersih, perseroan juga mencatatkan peningkatan EBITDA sebesar 8,32 persen yaitu sebesar Rp56,82 triliun dibanding EBITDA tahun 2011 sebesar Rp52,54 triliun.
Karen menyebutkan, laba bersih ini terutama ditopang oleh penjualan yang mencapai USD70,9 miliar atau 118 persen dari RKAP perseroan tahun 2012.
(gpr)