Di bawah Monas hingga BSD tersimpan minyak bumi

Sindonews.com - Dari 138 km2 wilayah kerja eksplorasi yang dimilikinya, Pertamina EP menuturkan bahwa 18 persen di antara lahan tersebut tak bisa dieksplorasi karena wilayahnya yang sulit untuk dibor, dan ada juga yang berada di bawah daerah perkotaan dan pemukiman.

Menariknya, salah satu wilayah kerja yang tak bisa dieksplorasi oleh Pertamina EP dan akan dikembalikan pada pemerintah adalah wilayah yang terbentang dari Monumen Nasional (Monas) hingga Bumi Serpong Damai (BSD).

"Area kerja kita luasnya 138 ribu km2. Yang aktif 65 persen, itulah area eksplorasi dan produksi. 18 persen mau kita kembalikan ke pemerintah, suratnya sudah sampai ke SKK migas. Salah satunya itu mulai dari Monas sampai BSD," terang Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PT Pertamina EP Doddy Priambodo dalam Workshop di Kantor Pertamina EP, Jakarta, Kamis (7/3/2013).

Doddy menjelaskan, area Monas hingga BSD tak mungkin dieksplorasi sekalipun benar-benar ada minyak bumi di bawahnya, karena Monas hingga perumahan BSD harus digusur bila ingin dieksplorasi. "Itu memang harus dikembalikan karena mengcover dari Monas sampai BSD. Jadi kita enggak bisa melakukan apa-apa," ungkapnya.

Namun, Pertamina EP tidak mengalami kerugian apapun karena belum ada biaya investasi yang dikeluarkan. "Kerugian tidak ada karena kita tidak melakukan eksplorasi apapun di sana," imbuh Doddy.

Sebelumnya, Doddy menyatakan Pertamina EP berencana melakukan pemboran 26 sumur minyak tahun 2013 ini. Hingga Februari, Pertamina EP telah menyelesaikan pemboran 2 sumur dan sedang mengerjakan 3 sumur.

"Rencana kerja pemboran 2013, target kita 28 tapi di WP&B jatuh di 26 karena tertumpuk di lahan sawit. Yang sudah dikerjakan 2 (sumur), 3 sedang dikerjakan," katanya.