Kuroda: Sulit mengatur nominal PDB
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda mengaku sulit mengatur nominal produk domestik bruto (PDB) sebagai target kebijakan moneter.
"Sulit mengadopsi (nominal PDB) sebagai target sekarang. Saya pikir target inflasi lebih fleksibel dan realistis," kata Kuroda di parlemen, seperti diansir Reuters, Selasa (26/3/2013).
Penjelasan itu muncul menanggapi komentar Mark Carney, gubernur Bank of Canada tahun lalu, yang akan beralih tugas mengambil kemudi Bank of England (BoE) Juli 2013, bahwa target nominal PDB berada di antara langkah-langkah ekstrem bank sentral karena mereka kehabisan alat konvensional untuk meningkatkan ekonomi.
Sebelumnya, Kuroda berjanji akan melakukan segala upaya dalam mengatasi deflasi sebagai skala utama tugasnya ke depan. Veteran keuangan yang mendukung langkah-langkah pelonggaran agresif Perdana Menteri Shinzo Abe itu mengatakan, bahwa dirinya akan melakukan yang terbaik guna membantu negara ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut.
"Kepada Perdana Menteri Abe, saya berkata akan melakukan segala upaya, bersama dengan dua deputi gubernur untuk menarik ekonomi Jepang keluar dari deflasi," tegas Kuroda.
Mantan Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) itu akan mencari tanda-tanda dari langkah kebijakan pasar sebelum pertemuan rutin BoJ pada April mendatang.
Kuroda sebelumnya adalah kritikus BoJ yang kerap mengatakan, bank sentral terlalu takut melakukan pendekatan untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, dia memuji target dua persen inflasi yang bertujuan mengatasi deflasi yang diadopsi bank pada Januari lalu.
"Sulit mengadopsi (nominal PDB) sebagai target sekarang. Saya pikir target inflasi lebih fleksibel dan realistis," kata Kuroda di parlemen, seperti diansir Reuters, Selasa (26/3/2013).
Penjelasan itu muncul menanggapi komentar Mark Carney, gubernur Bank of Canada tahun lalu, yang akan beralih tugas mengambil kemudi Bank of England (BoE) Juli 2013, bahwa target nominal PDB berada di antara langkah-langkah ekstrem bank sentral karena mereka kehabisan alat konvensional untuk meningkatkan ekonomi.
Sebelumnya, Kuroda berjanji akan melakukan segala upaya dalam mengatasi deflasi sebagai skala utama tugasnya ke depan. Veteran keuangan yang mendukung langkah-langkah pelonggaran agresif Perdana Menteri Shinzo Abe itu mengatakan, bahwa dirinya akan melakukan yang terbaik guna membantu negara ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut.
"Kepada Perdana Menteri Abe, saya berkata akan melakukan segala upaya, bersama dengan dua deputi gubernur untuk menarik ekonomi Jepang keluar dari deflasi," tegas Kuroda.
Mantan Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) itu akan mencari tanda-tanda dari langkah kebijakan pasar sebelum pertemuan rutin BoJ pada April mendatang.
Kuroda sebelumnya adalah kritikus BoJ yang kerap mengatakan, bank sentral terlalu takut melakukan pendekatan untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, dia memuji target dua persen inflasi yang bertujuan mengatasi deflasi yang diadopsi bank pada Januari lalu.
(dmd)