Gagal panen, petani cabai rugi puluhan juta
A
A
A
Sindonews.com - Melambungnya harga cabai di pasaran sejak dua pekan terkahir, ternyata tidak mendatangkan keuntungan bagi para petani di Gresik, Jawa Timur (Jatim).
Kondisi cuaca yang tidak menentu menyebabkan areal pertanian cabai menjadi buruk. Sehingga petani mengalami gagal panen. Sekitar lima hektar (ha) areal kebun cabai di sentral penghasil cabai, Desa Jatirembe, Kecamatan Bejeng, Gresik, mengalami gagal panen. Kondisi curah hujan yang tidak menentu menyebabkan lahan kebun cabai menjadi becek. Sehingga cabai membusuk.
Menurut Mustofa, petani cabai di daerah tersebut mengaku, berbagai upaya antisipasi telah dilakukan para petani. Yakni, dengan menyemprot obat pemberantas hama. Namun, hasilnya tidak maksimal karena cabai tetap membusuk.
"Sebenarnya, memasuki awal musim tanam, kondisi tanaman cabai cukup bagus. Daunnya menghijau dan buahnya utuh serta segar," katanya, Selasa (26/3/2013).
Namun, curah hujan yang tidak menentu menyebabkan cabai mendadak berubah menjadi kering dan membusuk. Akibatnya petani harus menanggung rugi hingga puluhan juta rupiah. Karena, 70 persen tanaman cabai kondisinya membusuk dan hanya tesisa 30 persen yang berhasil dipanen.
Mustofa mengaku telah rugi hingga Rp40 juta. Karena, sebanyak 22 ribu pohon cabai yang ditanamnya di area seluas 1,5 ha hanya menghasilkan 3 ton. Padahal, kalau kondisi normal, kebunnya dapat menghasilkan hingga 13 ton sekali panen.
Kondisi cuaca yang tidak menentu menyebabkan areal pertanian cabai menjadi buruk. Sehingga petani mengalami gagal panen. Sekitar lima hektar (ha) areal kebun cabai di sentral penghasil cabai, Desa Jatirembe, Kecamatan Bejeng, Gresik, mengalami gagal panen. Kondisi curah hujan yang tidak menentu menyebabkan lahan kebun cabai menjadi becek. Sehingga cabai membusuk.
Menurut Mustofa, petani cabai di daerah tersebut mengaku, berbagai upaya antisipasi telah dilakukan para petani. Yakni, dengan menyemprot obat pemberantas hama. Namun, hasilnya tidak maksimal karena cabai tetap membusuk.
"Sebenarnya, memasuki awal musim tanam, kondisi tanaman cabai cukup bagus. Daunnya menghijau dan buahnya utuh serta segar," katanya, Selasa (26/3/2013).
Namun, curah hujan yang tidak menentu menyebabkan cabai mendadak berubah menjadi kering dan membusuk. Akibatnya petani harus menanggung rugi hingga puluhan juta rupiah. Karena, 70 persen tanaman cabai kondisinya membusuk dan hanya tesisa 30 persen yang berhasil dipanen.
Mustofa mengaku telah rugi hingga Rp40 juta. Karena, sebanyak 22 ribu pohon cabai yang ditanamnya di area seluas 1,5 ha hanya menghasilkan 3 ton. Padahal, kalau kondisi normal, kebunnya dapat menghasilkan hingga 13 ton sekali panen.
(izz)