NTPC gandakan pembelian batu bara di luar India

Senin, 27 Mei 2013 - 13:17 WIB
NTPC gandakan pembelian...
NTPC gandakan pembelian batu bara di luar India
A A A
Sindonews.com - NTPC Ltd (NTPC), perusahaan listrik terbesar kedua di Asia akan menggandakan pembelian batu bara dari luar India pada tahun fiskal 2013, untuk mengurangi kelangkaan bahan bakar di pembangkitnya.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (27/5/2013), perusahaan yang dikelola India ini akan mengimpor 17 juta metrik ton batubara mulai 1 April dibanding dengan tahun sebelumnya yang hanya 9 juta ton.

Pembangkit NTPC yang menghadapi kekurangan batu bara yaitu di negara bagian Uttar Pradesh, Odisha, Chhattisgarh dan Andhra Pradesh. Produsen listrik di India yang bergantung pada impor bahan bakar untuk mengatasi kekurangan dalam pengiriman dari Coal India Ltd, pemasok monopoli bangsa.

Pembebasan lahan dan keterlambatan dalam perizinan dari negara Federal untuk penambangan menjadi penghambat pasokan batubara untuk pembangkit listrik di negara di negara dengan penduduk hampir 400 juta orang sebagai negara terbesar kedua di duni.

"Peningkatan impor telah menjadi suatu keharusan bagi NTPC karena banyak pabrik yang berjalan dengan stok batu bara yang mengkhawatirkan," kata Lakshminarayana Ganti, seorang analis dari Standard Chartered Securities India Ltd, yang memberikan rating bagus pada saham NTPC.

"Ketersediaan bahan bakar yang memadai sangat penting untuk laba NTPC itu," ujarnya.

Penjualan NTPC dalam tiga bulan yang berakhir 31 Maret, naik 1,2 persen, atau perkembangan baik dalam hampir tiga tahun, karena kurangnya batubara. Pendapatan diperkirakan akan naik 11 persen menjadi 177 miliar rupee pada kuartal yang berakhir 30 Juni, menurut perkiraan rata-rata dua analis yang dikumpulkan Bloomberg.

Saham NTPC naik sebanyak 1 persen menjadi 151,50 rupee dan diperdagangkan di 150,90 rupee pada 09:19 di Mumbai, pemangkasan penurunan tahun ini menjadi 3,7 persen. Indeks acuan S & P BSE Sensex (Sensex) telah naik 1,5 persen tahun ini.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1178 seconds (0.1#10.140)