China bidik investasi real estate di AS USD3,4 T
A
A
A
Sindonews.com - China dikabarkan sedang mempelajari kemungkinan investasi real estate di Amerika Serikat (AS) sebesar USD3,4 triliun dari cadangan devisa.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (27/5/2013), seorang sumber menyebutkan, Administrasi Negara Valuta Asing China mulai melakukan studi setelah melihat tanda-tanda pemulihan pasar properti di AS. China berinvestasi dengan membeli sejumlah saham perusahaan properti.
Bahkan, mereka dikabarkan telah mendirikan operasi di New York untuk melakukan investasi alternatif.
Harga rumah keluarga meningkat 89 persen di kota-kota AS pada kuartal pertama, sebagai tanda pasar perumahan memperpanjang pemulihan setelah kemerosotan lima tahun.
National Association of Realtors mengatakan, median harga penjualan naik di 133 wilayah, dari 150 wilayah metropolitan AS diukur 74 tahun sebelumnya.
"Dalam jangka panjang harus menjadi kesempatan yang baik karena pasar properti AS secara bertahap rebound," kata Frank Chen, kepala CBRE Group Inc.
"Ini akan membantu diversifikasi portofolio investasi cadangan devisa. Properti seperti gedung perkantoran memiliki imbal hasil yang stabil, sesuai dengan strategi investasi," tambahnya.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (27/5/2013), seorang sumber menyebutkan, Administrasi Negara Valuta Asing China mulai melakukan studi setelah melihat tanda-tanda pemulihan pasar properti di AS. China berinvestasi dengan membeli sejumlah saham perusahaan properti.
Bahkan, mereka dikabarkan telah mendirikan operasi di New York untuk melakukan investasi alternatif.
Harga rumah keluarga meningkat 89 persen di kota-kota AS pada kuartal pertama, sebagai tanda pasar perumahan memperpanjang pemulihan setelah kemerosotan lima tahun.
National Association of Realtors mengatakan, median harga penjualan naik di 133 wilayah, dari 150 wilayah metropolitan AS diukur 74 tahun sebelumnya.
"Dalam jangka panjang harus menjadi kesempatan yang baik karena pasar properti AS secara bertahap rebound," kata Frank Chen, kepala CBRE Group Inc.
"Ini akan membantu diversifikasi portofolio investasi cadangan devisa. Properti seperti gedung perkantoran memiliki imbal hasil yang stabil, sesuai dengan strategi investasi," tambahnya.
(dmd)