Alam Sutera terbitkan obligasi global USD235 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) melalui anak usahanya, Alam Synergy Pte Ltd menerbitkan surat utang global (global bond) senilai USD235 juta. Surat utang ini memiliki tingkat bunga 6,95 persen per tahun dengan jatuh tempo pembayaran utang pokok pada 27 Maret 2020.
Sekretaris Perusahaan ASRI, Hendra Kurnia mengatakan, proses ini telah selesai dan dana tersebut sudah siap digunakan. Perseroan mencatatkan obligasi tersebut di Singapura namun dengan ketentuan aturan New York, AS. Ketentuan tersebut disebutnya membuat obligasi bisa dibeli siapapun.
Perseroan tidak menerbitkan di dalam negeri karena membutuhkan jaminan penuh untuk lahan. Sedangkan perseroan membutuhkan lahan sebagai barang dagangan. Menurutnya, penerbitan di luar negeri lebih fleksibel bagi perseroan saat ini.
"Permintaan obligasi bahkan oversubscribe hingga 20 kali pada saat penawaran," ujar Hendra, di Jakarta, Senin (1/4/2013).
Dia mengatakan, dana surat utang ini akan digunakan untuk membayar kembali seluruh jumlah yang terutang dari fasilitas perbankan yang diterima perseroan sekitar 37 persen. Sedangkan untuk akuisisi tanah dari PT Modernland Realty Tbk (MDLN) sekitar 53 persen.
Selain itu, dana ini juga akan digunakan untuk pelunasan sisa pembayaran pembelian gedung Wisma Argo Manunggal, akuisisi tanah, dan sisanya digunakan untuk pengembangan perumahan, properti komersial serta modal kerja."Pembelian lahan dari MDLN di Jakarta Barat akan digunakan untuk mengembangkan township tahun ini," jelas dia.
Hendra menuturkan, jaminan dalam penawaran surat utang ini adalah PT Alam Sutera Realty Tbk sebagai penjamin induk. Masing-masing anak perusahaan penjamin memberikan jaminan berdasarkan indenture. Selain itu, jaminannya gadai saham atas saham yang dimiiliki Perseroan di anak usaha penerbit surat utang, gadai atas saham yang dimiliki penerbit di Carlisle, dan pengalihan Carlisle atas seluruh kepentingannya dan haknya dalam fasilitas pinjaman Perseroan dan fasilitas pinjaman oleh PT Delta Mega Persada.
"Bunga akan dibayarkan setiap semester pada 27 Maret dan 27 September. Adapun penawaran surat utang ini untuk pembeli institusional di Amerika Serikat dan luar wilayah Amerika," ujarnya.
Sekretaris Perusahaan ASRI, Hendra Kurnia mengatakan, proses ini telah selesai dan dana tersebut sudah siap digunakan. Perseroan mencatatkan obligasi tersebut di Singapura namun dengan ketentuan aturan New York, AS. Ketentuan tersebut disebutnya membuat obligasi bisa dibeli siapapun.
Perseroan tidak menerbitkan di dalam negeri karena membutuhkan jaminan penuh untuk lahan. Sedangkan perseroan membutuhkan lahan sebagai barang dagangan. Menurutnya, penerbitan di luar negeri lebih fleksibel bagi perseroan saat ini.
"Permintaan obligasi bahkan oversubscribe hingga 20 kali pada saat penawaran," ujar Hendra, di Jakarta, Senin (1/4/2013).
Dia mengatakan, dana surat utang ini akan digunakan untuk membayar kembali seluruh jumlah yang terutang dari fasilitas perbankan yang diterima perseroan sekitar 37 persen. Sedangkan untuk akuisisi tanah dari PT Modernland Realty Tbk (MDLN) sekitar 53 persen.
Selain itu, dana ini juga akan digunakan untuk pelunasan sisa pembayaran pembelian gedung Wisma Argo Manunggal, akuisisi tanah, dan sisanya digunakan untuk pengembangan perumahan, properti komersial serta modal kerja."Pembelian lahan dari MDLN di Jakarta Barat akan digunakan untuk mengembangkan township tahun ini," jelas dia.
Hendra menuturkan, jaminan dalam penawaran surat utang ini adalah PT Alam Sutera Realty Tbk sebagai penjamin induk. Masing-masing anak perusahaan penjamin memberikan jaminan berdasarkan indenture. Selain itu, jaminannya gadai saham atas saham yang dimiiliki Perseroan di anak usaha penerbit surat utang, gadai atas saham yang dimiliki penerbit di Carlisle, dan pengalihan Carlisle atas seluruh kepentingannya dan haknya dalam fasilitas pinjaman Perseroan dan fasilitas pinjaman oleh PT Delta Mega Persada.
"Bunga akan dibayarkan setiap semester pada 27 Maret dan 27 September. Adapun penawaran surat utang ini untuk pembeli institusional di Amerika Serikat dan luar wilayah Amerika," ujarnya.
(izz)