Tenaga kerja Kulonprogo butuh keterampilan
A
A
A
Sindonews.com - Tenaga lokal di Kulonprogo belum siap masuk ke dunia kerja. Mereka masih butuh tambahan materi dan keterampilan agar kinerjanya maksimal. Karena itu, Balai Latihan Kerja (BLK) disiapkan untuk mencetak tenaga terampil yang andal untuk memenuhi kebutuhan pasar.
“Tenaga kerja lokal yang ada masih butuh bekal ketrampilan agar lebih baik,” jelas Direktur HRD dan Corporate Secretary PT Jogja Magasi Iron (JMI), Heru Priyono pada penandatangan kerja sama antara Pemkab Kulonprogo, PT JMI, dan Badan Koordinasi Paguyuban Kulonprogo (Bakor PKP) untuk memberikan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Wates, Jumat (5/4/2013).
Pelatihan akan dilaksanakan selama 3 bulan atau 480 jam pelatihan, dengan jumlah peserta 20 orang. Sementara dengan PT JMI dilaksanakan selama 400 jam pelatihan dengan jumlah peserta 57 orang.
Sebagai investor, ujar Heru, JMI telah menjajagi kerja sama dengan Dinas Sosnakertrans Kulonprogo. Hingga akhirnya calon karyawan yang akan bekerja di JMI diberikan pelatihan. Mulai dari pengelasan, pemipaan, instlasi listrik hinggga komputer dan administrasi.
“JMI akan terus memanfaatkan tenaga lokal yang terampil, makanya kita sepakat menggelar pelatihan,” tandasnya.
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menyambut baik adanya pelatihan seperti ini. Hanya saja pelatihan harus mengedepankan lulusan yang siap pakai. Bila perlu, lulusan yang ada harus disalurkan dan bisa bekerja. Ini akan mengurangi kemiskinan dan pengangguran. “Jangan sampai setelah lulus belum tentu dapat pekerjaan,” jelasnya.
Pemkab Kulonprogo akan terus menarik investor untuk masuk menanamkan investasi. Tahun ini PT Karya Hidup Sentosa sudah akan membangun pabrik traktor “quick” di Sentolo.
“Tenaga kerja lokal yang ada masih butuh bekal ketrampilan agar lebih baik,” jelas Direktur HRD dan Corporate Secretary PT Jogja Magasi Iron (JMI), Heru Priyono pada penandatangan kerja sama antara Pemkab Kulonprogo, PT JMI, dan Badan Koordinasi Paguyuban Kulonprogo (Bakor PKP) untuk memberikan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Wates, Jumat (5/4/2013).
Pelatihan akan dilaksanakan selama 3 bulan atau 480 jam pelatihan, dengan jumlah peserta 20 orang. Sementara dengan PT JMI dilaksanakan selama 400 jam pelatihan dengan jumlah peserta 57 orang.
Sebagai investor, ujar Heru, JMI telah menjajagi kerja sama dengan Dinas Sosnakertrans Kulonprogo. Hingga akhirnya calon karyawan yang akan bekerja di JMI diberikan pelatihan. Mulai dari pengelasan, pemipaan, instlasi listrik hinggga komputer dan administrasi.
“JMI akan terus memanfaatkan tenaga lokal yang terampil, makanya kita sepakat menggelar pelatihan,” tandasnya.
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menyambut baik adanya pelatihan seperti ini. Hanya saja pelatihan harus mengedepankan lulusan yang siap pakai. Bila perlu, lulusan yang ada harus disalurkan dan bisa bekerja. Ini akan mengurangi kemiskinan dan pengangguran. “Jangan sampai setelah lulus belum tentu dapat pekerjaan,” jelasnya.
Pemkab Kulonprogo akan terus menarik investor untuk masuk menanamkan investasi. Tahun ini PT Karya Hidup Sentosa sudah akan membangun pabrik traktor “quick” di Sentolo.
(gpr)