Harga minyak Asia kembali tergelincir
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia pada perdagangan pagi tergelincir di tengah kekhawatiran permintaan energi AS melemah, terindikasi dengan meningkatnya persediaan.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei turun 26 sen menjadi USD94,38 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei merosot 17 sen menjadi USD105,62.
"Harga kembali tergelincir karena sebagian dealer menyadari, bahwa persediaan minyak mentah telah naik mendekati rekor," kata David Lennox, analis sumber daya dari Fat Prophets di Sydney, seperti dilansir dari The News International, Kamis (11/4/2013).
Laporan Badan Informasi Energi AS yang dirilis Rabu (waktu setempat) menunjukkan cadangan minyak mentah AS tumbuh sebesar 250.000 barel dalam pekan yang berakhir pada 5 April lalu.
Hal tersebut mendorong saham komersial AS untuk 388.900.000 barel, tidak jauh dari rekor sepanjang masa sebesar 391.900.000 barel pada Juli 1990. Peningkatan persediaan mencerminkan melemahnya permintaan di negara ekonomi dan konsumen minyak terbesar di dunia itu, mengarah ke harga yang lebih rendah.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei turun 26 sen menjadi USD94,38 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei merosot 17 sen menjadi USD105,62.
"Harga kembali tergelincir karena sebagian dealer menyadari, bahwa persediaan minyak mentah telah naik mendekati rekor," kata David Lennox, analis sumber daya dari Fat Prophets di Sydney, seperti dilansir dari The News International, Kamis (11/4/2013).
Laporan Badan Informasi Energi AS yang dirilis Rabu (waktu setempat) menunjukkan cadangan minyak mentah AS tumbuh sebesar 250.000 barel dalam pekan yang berakhir pada 5 April lalu.
Hal tersebut mendorong saham komersial AS untuk 388.900.000 barel, tidak jauh dari rekor sepanjang masa sebesar 391.900.000 barel pada Juli 1990. Peningkatan persediaan mencerminkan melemahnya permintaan di negara ekonomi dan konsumen minyak terbesar di dunia itu, mengarah ke harga yang lebih rendah.
(dmd)