Minyak di Asia turun terhambat manufaktur China
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia hari ini turun, karena data lemah manufaktur China. Menurut analis hal tersebut meningkatkan kekhawatiran permintaan energi di ekonomi terbesar kedua dunia itu anjlok.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, turun 58 sen menjadi USD93,57 per barel pada perdagangan sore. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli susut 11 sen menjadi USD102,51.
"Data manufaktur China lemah menunjukkan kontraksi pertama dalam tujuh bulan telah membebani harga minyak," kata Lee Hoay, analis investasi Phillip Futures, Singapura, seperti dilansir dari The News, Selasa (28/5/2013).
"Dealer yang memegang posisi menunggu berita lebih dalam sepekan," kata Ric Spooner, kepala analis pasar CMC Markets, Sydney.
Seperti diberitakan sebelumnya, raksasa perbankan Inggris, HSBC melaporkan, bahwa aktivitas manufaktur China pada Mei kontraksi untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan.
Indeks manajer pembelian (PMI) perkiraan HSBC bulan ini jatuh ke 49,6 dari 50,4 pada akhir April, merupakan angka terendah sejak Oktober lalu. Pembacaan di bawah 50 menunjukkan kontraksi, sementara di atas adalah sinyal ekspansi.
Indeks aktivitas manufaktur adalah barometer yang diawasi ketat pasar dari kesehatan perekonomian. Di mana hasil akhir data PMI China bulan ini akan diumumkan secara resmi pada 3 Juni mendatang.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, turun 58 sen menjadi USD93,57 per barel pada perdagangan sore. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli susut 11 sen menjadi USD102,51.
"Data manufaktur China lemah menunjukkan kontraksi pertama dalam tujuh bulan telah membebani harga minyak," kata Lee Hoay, analis investasi Phillip Futures, Singapura, seperti dilansir dari The News, Selasa (28/5/2013).
"Dealer yang memegang posisi menunggu berita lebih dalam sepekan," kata Ric Spooner, kepala analis pasar CMC Markets, Sydney.
Seperti diberitakan sebelumnya, raksasa perbankan Inggris, HSBC melaporkan, bahwa aktivitas manufaktur China pada Mei kontraksi untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan.
Indeks manajer pembelian (PMI) perkiraan HSBC bulan ini jatuh ke 49,6 dari 50,4 pada akhir April, merupakan angka terendah sejak Oktober lalu. Pembacaan di bawah 50 menunjukkan kontraksi, sementara di atas adalah sinyal ekspansi.
Indeks aktivitas manufaktur adalah barometer yang diawasi ketat pasar dari kesehatan perekonomian. Di mana hasil akhir data PMI China bulan ini akan diumumkan secara resmi pada 3 Juni mendatang.
(dmd)