Batu bara dinilai bagaikan buah simalakama
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Divisi PT PLN (Persero), Helmi Najamuddin menilai batu bara bagaikan buah simalakama. Karena, di samping sangat efisien, tapi polusi yang ditimbulkan cukup tinggi.
Hal ini ditambah dengan tren penurunan kualitas hasil galian batu bara di Indonesia dari sisi kalori. "Kalau membangun PLTU biaya produksi akan turun setengah, namun emisi CO2 meningkat dua kali lipat. Yang perlu diingat, 10 tahun kedepan ketersediaan batu bara Indonesia kalorinya turun," katanya dalam acara dialog batu bara yang diadakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta, Rabu (29/5/3013).
Karena, kata dia, pengusaha batu bara akan mengutamakan untuk menggali batu bara yang mutunya lebih tinggi terlebih dulu. Helmi juga memaparkan rencana jangka panjang PLN dalam pemanfaatan batu bara.
"Dalam 10 tahun ke depan PLN akan membangun PLTU dengan kapasitas 55 ribu megawatt per tahun," tambah dia.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Kompartemen Energi Hipmi, Heru Sambodo mengatakan, bahwa keberpihakan BUMN terutama PLN selaku pengguna batu bara terbesar, harus dapat memberikan kemudahan bagi pengusaha UMKM yang juga memiliki kemampuan untuk dapat mensuplai kebutuhan batu bara dalam negeri.
Selain jaminan pemasokan batu bara, sarana transportasi seperti pelabuhan jalan dan kendaraan sangat memengaruhi kelancaran pengiriman batu bara di masa mendatang sehingga harus diantisipasi sejak dini. Karena itu, Hipmi berharap agar infrastruktur pendukung batu bara dapat dibenahi.
"Hipmi mendesak agar pemerintah dapat memperhatikan infrastruktur pertambangan batu bara sehingga biaya produksi menjadi lebih efisien," ujarnya.
Hal ini ditambah dengan tren penurunan kualitas hasil galian batu bara di Indonesia dari sisi kalori. "Kalau membangun PLTU biaya produksi akan turun setengah, namun emisi CO2 meningkat dua kali lipat. Yang perlu diingat, 10 tahun kedepan ketersediaan batu bara Indonesia kalorinya turun," katanya dalam acara dialog batu bara yang diadakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta, Rabu (29/5/3013).
Karena, kata dia, pengusaha batu bara akan mengutamakan untuk menggali batu bara yang mutunya lebih tinggi terlebih dulu. Helmi juga memaparkan rencana jangka panjang PLN dalam pemanfaatan batu bara.
"Dalam 10 tahun ke depan PLN akan membangun PLTU dengan kapasitas 55 ribu megawatt per tahun," tambah dia.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Kompartemen Energi Hipmi, Heru Sambodo mengatakan, bahwa keberpihakan BUMN terutama PLN selaku pengguna batu bara terbesar, harus dapat memberikan kemudahan bagi pengusaha UMKM yang juga memiliki kemampuan untuk dapat mensuplai kebutuhan batu bara dalam negeri.
Selain jaminan pemasokan batu bara, sarana transportasi seperti pelabuhan jalan dan kendaraan sangat memengaruhi kelancaran pengiriman batu bara di masa mendatang sehingga harus diantisipasi sejak dini. Karena itu, Hipmi berharap agar infrastruktur pendukung batu bara dapat dibenahi.
"Hipmi mendesak agar pemerintah dapat memperhatikan infrastruktur pertambangan batu bara sehingga biaya produksi menjadi lebih efisien," ujarnya.
(izz)