Elpiji 3 kg di DIY tembus Rp17.000/tabung
A
A
A
Sindonews.com - Harga eceran elpiji ukuran 3 kilogram (kg) di wilayah DI Yogyakarta (DIY) terus naik dan sulit dikendalikan.
Saat ini, harga jual elpiji 3 kg mencapai Rp17 ribu per tabung, bahkan ada yang menjual hingga Rp18 ribu per tabung. Tingginya harga ini karena barang sulit diperoleh.
Sebelumnya, harga elpiji ini normal dan hanya Rp15 ribu per tabung. Namun, karena barangnya terbatas, harganya terus naik. Setiap ada kiriman di agen atau pangkalan akan langsung habis diserbu pembeli.
"Baru dua hari ini naik dan sekarang Rp17 ribu per tabung," kata Maryati, warga Terbah Pengasih, DIY, Selasa (11/6/2013).
Kepala Disperindag dan UKM, Riyadi Ida Bagus mengatakan, pihaknya tidak bisa mematok harga di tingkat pengecer. Tingginya harga ini karena jarak dan lokasi yang susah ditempuh. Akibatnya, saat menjual mereka juga mempertimbangkan biaya transportasi.
"Kita hanya bisa memantau di tingkat agen dan pangkalan. Kalau pengecer mungkin butuh biaya transportasi," ujar dia.
Menurutnya, pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait kenaikan harga ini. Termasuk melakukan koordinasi dengan DPC Hiswana Migas DIY, agar harganya stabil dan kembali turun.
Alhasil, pada akhir pekan lalu, ada penambahan distribusi sebanyak 200 persen. "Kita akan pantau lagi sampai akhir bulan," ujar Riyadi.
Saat ini, harga jual elpiji 3 kg mencapai Rp17 ribu per tabung, bahkan ada yang menjual hingga Rp18 ribu per tabung. Tingginya harga ini karena barang sulit diperoleh.
Sebelumnya, harga elpiji ini normal dan hanya Rp15 ribu per tabung. Namun, karena barangnya terbatas, harganya terus naik. Setiap ada kiriman di agen atau pangkalan akan langsung habis diserbu pembeli.
"Baru dua hari ini naik dan sekarang Rp17 ribu per tabung," kata Maryati, warga Terbah Pengasih, DIY, Selasa (11/6/2013).
Kepala Disperindag dan UKM, Riyadi Ida Bagus mengatakan, pihaknya tidak bisa mematok harga di tingkat pengecer. Tingginya harga ini karena jarak dan lokasi yang susah ditempuh. Akibatnya, saat menjual mereka juga mempertimbangkan biaya transportasi.
"Kita hanya bisa memantau di tingkat agen dan pangkalan. Kalau pengecer mungkin butuh biaya transportasi," ujar dia.
Menurutnya, pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait kenaikan harga ini. Termasuk melakukan koordinasi dengan DPC Hiswana Migas DIY, agar harganya stabil dan kembali turun.
Alhasil, pada akhir pekan lalu, ada penambahan distribusi sebanyak 200 persen. "Kita akan pantau lagi sampai akhir bulan," ujar Riyadi.
(izz)