Hingga Mei, Smartfren serap capex USD80 juta
Hingga Mei, Smartfren serap capex USD80 juta
A
A
A
Sindonews.com - Emiten operator telekomunikasi, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) hingga bulan Mei 2013 telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD80 juta.
Direktur Keuangan FREN, Antony Susilo mengatakan bahwa penyerapan capex perseroan digunakan untuk penambahan menara telekomunikasi (base transceiver station/BTS) di wilayah Jawa dan Sumatera. Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan bisa menambah 1.500 BTS dari 4.500 menara pemancar eksisting.
"Dari target penambahan 1.500 BTS, hingga Mei kemarin setengahnya telah terpasang dan diharapkan Agustus sudah bisa beroperasi. Dari pemasangan BTS tersebut, kita telah menyerap capex sebesar USD80 juta," kata Antony usai menghadiri rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan di Jakarta, Kamis (13/5/2013).
Hingga penghujung tahun ini, FREN menargetkan memiliki 6.000 BTS dengan harapan bisa membidik angka mencapai 15 juta pelanggan. Sementara hingga kuartal I/2013, perseroan telah memiliki jumlah pelanggan mencapai 11,8 juta pelanggan meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 7,9 juta pelanggan.
"Tahun ini kami menyiapkan total capex sebesar USD150 juta, selain untuk penambahan BTS, capex digunakan untuk pembangunan fiber optic di dua wilayah, yang dibidik antara Jakarta-Jambi atau Jambi-Batam," tambahnya.
Pendanaan capex tersebut, lanjut Antony, berasal dari pinjaman dari First Anglo Financial Pte Ltd sebesar USD90 juta dan sisanya berasal dari China Development Bank (CBD). Sejak tahun 2011 perseroan memperoleh pinjaman dari CDB sebesar USD350 juta, kemudian ditambah USD50 juta oleh CDB pada Juni 2012.
"Pada 2011 kita mendapat pinjaman sebesar USD350 juta dari China Development Bank, yang telah ditarik sebesar USD260-270 juta dan sisanya US80-90 juta lagi untuk capex tahun ini," tandasnya.
Direktur Keuangan FREN, Antony Susilo mengatakan bahwa penyerapan capex perseroan digunakan untuk penambahan menara telekomunikasi (base transceiver station/BTS) di wilayah Jawa dan Sumatera. Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan bisa menambah 1.500 BTS dari 4.500 menara pemancar eksisting.
"Dari target penambahan 1.500 BTS, hingga Mei kemarin setengahnya telah terpasang dan diharapkan Agustus sudah bisa beroperasi. Dari pemasangan BTS tersebut, kita telah menyerap capex sebesar USD80 juta," kata Antony usai menghadiri rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan di Jakarta, Kamis (13/5/2013).
Hingga penghujung tahun ini, FREN menargetkan memiliki 6.000 BTS dengan harapan bisa membidik angka mencapai 15 juta pelanggan. Sementara hingga kuartal I/2013, perseroan telah memiliki jumlah pelanggan mencapai 11,8 juta pelanggan meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 7,9 juta pelanggan.
"Tahun ini kami menyiapkan total capex sebesar USD150 juta, selain untuk penambahan BTS, capex digunakan untuk pembangunan fiber optic di dua wilayah, yang dibidik antara Jakarta-Jambi atau Jambi-Batam," tambahnya.
Pendanaan capex tersebut, lanjut Antony, berasal dari pinjaman dari First Anglo Financial Pte Ltd sebesar USD90 juta dan sisanya berasal dari China Development Bank (CBD). Sejak tahun 2011 perseroan memperoleh pinjaman dari CDB sebesar USD350 juta, kemudian ditambah USD50 juta oleh CDB pada Juni 2012.
"Pada 2011 kita mendapat pinjaman sebesar USD350 juta dari China Development Bank, yang telah ditarik sebesar USD260-270 juta dan sisanya US80-90 juta lagi untuk capex tahun ini," tandasnya.
(rna)
Explore More