Harga minyak di Asia lebih rendah
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia hari ini lebih rendah, didorong penguatan dolar AS dan investor menunggu perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika terbaru.
Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), light sweet untuk pengiriman Agustus, turun sembilan sen menjadi USD93,60 per barel pada perdagangan pagi. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus turun 24 sen menjadi USD100,67.
"Setelah penurunan pekan lalu, minyak kembali mereda di perdagangan Asia terutama karena penguatan dolar AS," kata Jason Hughes, kepala perdagangan penjualan CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari Business Standard, Senin (24/6/2013).
Dolar yang lebih kuat cenderung mengurangi permintaan minyak mentah (yang dihargakan dalam dolar AS) dari para pembeli yang menggunakan mata uang lain (lemah).
Menurut Hughes, kegamangan investor terhadap perkiraan ketiga Departemen Perdagangan AS dari produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I 2013 juga ikut membebani pasar minyak mentah. Angka-angka tersebut akan dirilis pada Rabu (26/6/2013).
"Ada beberapa kekhawatiran, bahwa jika ada revisi perkiraan atas, mungkin Fed AS menunjukkan akan taper off program stimulus yang lebih cepat," kata Hughes.
Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), light sweet untuk pengiriman Agustus, turun sembilan sen menjadi USD93,60 per barel pada perdagangan pagi. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus turun 24 sen menjadi USD100,67.
"Setelah penurunan pekan lalu, minyak kembali mereda di perdagangan Asia terutama karena penguatan dolar AS," kata Jason Hughes, kepala perdagangan penjualan CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari Business Standard, Senin (24/6/2013).
Dolar yang lebih kuat cenderung mengurangi permintaan minyak mentah (yang dihargakan dalam dolar AS) dari para pembeli yang menggunakan mata uang lain (lemah).
Menurut Hughes, kegamangan investor terhadap perkiraan ketiga Departemen Perdagangan AS dari produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I 2013 juga ikut membebani pasar minyak mentah. Angka-angka tersebut akan dirilis pada Rabu (26/6/2013).
"Ada beberapa kekhawatiran, bahwa jika ada revisi perkiraan atas, mungkin Fed AS menunjukkan akan taper off program stimulus yang lebih cepat," kata Hughes.
(dmd)