RI penganut ekonomi Pancasila, yang terjadi liberal
A
A
A
Sindonews.com - Di hadapan ratusan Mahasiswa Universitas Dokter Soetomo (Unitomo), Jenderal (Purn) Wiranto mengajak agar generasi muda saat ini berfikir Out of The Box. Artinya, lepas dari pola pikir tradisional.
"Saya sampaikan kepada adik-adik mahasiswa dan para pemuda pada umumnya untuk berpikir Out Of The Box. Artinya melepaskan diri dari pola pikir tradisional dan masuk ke pemikiran yang lebih kompetitif," kata Ketua Umum DPP Partai Hanura ini saat memberikan Kuliah umum dan membuka rapat anggota tahunan (RAT) XXXII Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo) di Kampus Unitomo, Jalan Semolowaru, Surabaya, Jumat (28/6/2013).
Mantan Panglima TNI ini mengatakan, saat ini bangsa Indonesia memang menganut ekonomi Pancasila. Namun, ketika dipikir lebih jauh, ekonomi Pancasila tidak seperti ini. Saat ini yang terjadi adalah ekonomi masuk kepada liberal.
Jika ditilik lebih jauh, lanjut Wiranto, ekonomi Pancasila itu nilai-nilai kemanusiaannnya tinggi. Ekonomi Pancasila mengedepakan toleransi yang tinggi. Prinsip-prinsip saling menghormati menjadi hal yang utama dalam ekonomi Pancasila.
"Yang terjadi saat ini adalah Indonesia masuk ke dalam free market. Siapa yang kuat dia yang menang. Toleransi terhadap yang lemah itu tidak ada," jelasnya.
Wiranto menambahkan, tidak mungkin dengan kondisi free market ini, negara membiarkan petani-petani gurem harus bersaing dengan para raksasa dari negara lain.
"Indonesia secara internasional mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus. Namun, Indeks human development-nya rendah. Pendidikan kita rendah dan negara paling korup. Sekarang adalah bagaimana posisi rendah itu kita keluar menuju sedang dan kemudian ke tinggi," tandasnya.
Dalam kuliah umum tersebut, ratusan mahasiswa dan segenap civitas akademika turut hadir di lantai 5 Aula Unitomo Surabaya. Usai memberi kuliah umum, Wiranto melakukan sholat Jumat bersama di masjid setempat.
"Saya sampaikan kepada adik-adik mahasiswa dan para pemuda pada umumnya untuk berpikir Out Of The Box. Artinya melepaskan diri dari pola pikir tradisional dan masuk ke pemikiran yang lebih kompetitif," kata Ketua Umum DPP Partai Hanura ini saat memberikan Kuliah umum dan membuka rapat anggota tahunan (RAT) XXXII Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo) di Kampus Unitomo, Jalan Semolowaru, Surabaya, Jumat (28/6/2013).
Mantan Panglima TNI ini mengatakan, saat ini bangsa Indonesia memang menganut ekonomi Pancasila. Namun, ketika dipikir lebih jauh, ekonomi Pancasila tidak seperti ini. Saat ini yang terjadi adalah ekonomi masuk kepada liberal.
Jika ditilik lebih jauh, lanjut Wiranto, ekonomi Pancasila itu nilai-nilai kemanusiaannnya tinggi. Ekonomi Pancasila mengedepakan toleransi yang tinggi. Prinsip-prinsip saling menghormati menjadi hal yang utama dalam ekonomi Pancasila.
"Yang terjadi saat ini adalah Indonesia masuk ke dalam free market. Siapa yang kuat dia yang menang. Toleransi terhadap yang lemah itu tidak ada," jelasnya.
Wiranto menambahkan, tidak mungkin dengan kondisi free market ini, negara membiarkan petani-petani gurem harus bersaing dengan para raksasa dari negara lain.
"Indonesia secara internasional mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus. Namun, Indeks human development-nya rendah. Pendidikan kita rendah dan negara paling korup. Sekarang adalah bagaimana posisi rendah itu kita keluar menuju sedang dan kemudian ke tinggi," tandasnya.
Dalam kuliah umum tersebut, ratusan mahasiswa dan segenap civitas akademika turut hadir di lantai 5 Aula Unitomo Surabaya. Usai memberi kuliah umum, Wiranto melakukan sholat Jumat bersama di masjid setempat.
(gpr)