Semester I, return reksa dana saham 12,66%
A
A
A
Sindonews.com - Kinerja rata-rata reksa dana saham dari sisi imbal hasil (return) sepanjang semester I/2013 tercatat masih di atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan reksa dana lainnya. Kinerja reksa dana saham tercatat sebesar 12,66 persen.
Berdasarkan data PT Infovesta Utama, kinerja IHSG sepanjang enam bulan pertama tahun ini sebesar 11,63 persen. Sementara return rata-rata reksa dana campuran, yakni 7,61 persen, sedangkan reksa dana pendapatan tetap minus 2,91 persen.
"Pergerakan Bursa yang fluktuatif mempengaruhi pasar reksa dana," kata Analis PT Infovesta Utama, Vilia Wati kepada Sindonews, Rabu (3/7/2013).
Fluktuatifnya Bursa domestik sepanjang semester I tahun ini, kata Vilia, diantaranya akibat aksi tunggu kepastian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak awal tahun dan dari luar negeri berupa isu pengurangan stimulus moneter oleh The Fed.
Selain itu, naiknya tarif dasar listrik (TDL) dan diturunkannya prospek peringkat utang Indonesia menjadi stabil dari positif oleh lembaga pemeringkat internasional, S&P.
Jika dibanding semester I tahun sebelumnya, kinerja reksa dana secara keseluruhan pada akhir Juni tahun ini jauh lebih baik. Pada Juni 2012, kinerja IHSG tercatat 3,5 persen, reksa dana saham 1,97 persen, campuran 2,07 persen dan pendapatan tetap 2,64 persen.
Namun, jika dibanding kinerja lima bulan lalu, kinerja reksa dana pada enam bulan ini mengalami penurunan. Hingga akhir Mei, kinerja IHSG tercatat sebesar 17,42 persen, reksa dana saham 21,15 persen, campuran 12,84 persen dan pendapatan tetap 0,64 persen.
Berdasarkan data PT Infovesta Utama, kinerja IHSG sepanjang enam bulan pertama tahun ini sebesar 11,63 persen. Sementara return rata-rata reksa dana campuran, yakni 7,61 persen, sedangkan reksa dana pendapatan tetap minus 2,91 persen.
"Pergerakan Bursa yang fluktuatif mempengaruhi pasar reksa dana," kata Analis PT Infovesta Utama, Vilia Wati kepada Sindonews, Rabu (3/7/2013).
Fluktuatifnya Bursa domestik sepanjang semester I tahun ini, kata Vilia, diantaranya akibat aksi tunggu kepastian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak awal tahun dan dari luar negeri berupa isu pengurangan stimulus moneter oleh The Fed.
Selain itu, naiknya tarif dasar listrik (TDL) dan diturunkannya prospek peringkat utang Indonesia menjadi stabil dari positif oleh lembaga pemeringkat internasional, S&P.
Jika dibanding semester I tahun sebelumnya, kinerja reksa dana secara keseluruhan pada akhir Juni tahun ini jauh lebih baik. Pada Juni 2012, kinerja IHSG tercatat 3,5 persen, reksa dana saham 1,97 persen, campuran 2,07 persen dan pendapatan tetap 2,64 persen.
Namun, jika dibanding kinerja lima bulan lalu, kinerja reksa dana pada enam bulan ini mengalami penurunan. Hingga akhir Mei, kinerja IHSG tercatat sebesar 17,42 persen, reksa dana saham 21,15 persen, campuran 12,84 persen dan pendapatan tetap 0,64 persen.
(rna)