China selidiki harga obat di 60 perusahaan farmasi
A
A
A
Sindonews.com - Perencana utama ekonomi China tengah menyelidiki harga obat dari 60 perusahaan farmasi, termasuk beberapa perusahaan patungan asing.
Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC), yang sudah menyelidiki harga susu formula bayi asing, kembali mengirimkan tim untuk memeriksa harga grosir dan biaya produksi perusahaan obat.
Dalam pernyataannya, NDRC mengatakan, telah menargetkan penyelidikan termasuk perusahaan patungan asing Sino-GlaxoSmithKline (Inggris), Boehringer Ingelheim Jerman dan perusahaan kesehatan global MSD.
Penyelidikan juga meliputi beberapa perusahaan China, di antaranya pemimpin industri Sinopharm Group dan Jiangsu Hengrui Medicine, spesialis obat anti-tumor.
Polisi China telah menyelidiki staf senior GlaxoSmithKline karena dicurigai melakukan kejahatan ekonomi. Namun, tidak jelas apakah ada hubungannya dengan penyelidikan tersebut.
NDRC, yang membantu mengatur harga di China dalam survei selama empat bulan berusaha menyesuaikan harga obat. Para analis mengatakan, harga produk kesehatan yang terjangkau adalah sebuah platform politik Partai Komunis China.
"Selalu ada banyak tekanan untuk memastikan, bahwa obat umum yang tersedia harus berada di harga murah dibandingkan dengan yang mereka jual di pasar Barat," kata Ben Cavender, konsultan dari China Market Research Group.
Sebelumnya, media pemerintah melaporkan NDRC telah meluncurkan penyelidikan terhadap harga tinggi pada produk susu formula bayi asing. Mereka menilai langkah itu sebagai monopoli harga.
Unit usaha asal Swiss, Nestle, Wyeth Nutrition merespon dengan melakukan pemotongan harga susu formula bayi di China sebesar 20 persen. Langkah mereka diikuti perusahaan Perancis, Danone, yang turut memangkas harga.
Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC), yang sudah menyelidiki harga susu formula bayi asing, kembali mengirimkan tim untuk memeriksa harga grosir dan biaya produksi perusahaan obat.
Dalam pernyataannya, NDRC mengatakan, telah menargetkan penyelidikan termasuk perusahaan patungan asing Sino-GlaxoSmithKline (Inggris), Boehringer Ingelheim Jerman dan perusahaan kesehatan global MSD.
Penyelidikan juga meliputi beberapa perusahaan China, di antaranya pemimpin industri Sinopharm Group dan Jiangsu Hengrui Medicine, spesialis obat anti-tumor.
Polisi China telah menyelidiki staf senior GlaxoSmithKline karena dicurigai melakukan kejahatan ekonomi. Namun, tidak jelas apakah ada hubungannya dengan penyelidikan tersebut.
NDRC, yang membantu mengatur harga di China dalam survei selama empat bulan berusaha menyesuaikan harga obat. Para analis mengatakan, harga produk kesehatan yang terjangkau adalah sebuah platform politik Partai Komunis China.
"Selalu ada banyak tekanan untuk memastikan, bahwa obat umum yang tersedia harus berada di harga murah dibandingkan dengan yang mereka jual di pasar Barat," kata Ben Cavender, konsultan dari China Market Research Group.
Sebelumnya, media pemerintah melaporkan NDRC telah meluncurkan penyelidikan terhadap harga tinggi pada produk susu formula bayi asing. Mereka menilai langkah itu sebagai monopoli harga.
Unit usaha asal Swiss, Nestle, Wyeth Nutrition merespon dengan melakukan pemotongan harga susu formula bayi di China sebesar 20 persen. Langkah mereka diikuti perusahaan Perancis, Danone, yang turut memangkas harga.
(dmd)