Hendak disalurkan, raskin di Garut ditemukan menghitam
A
A
A
Sindonews.com - Beras untuk warga miskin (Raskin) berkualitas buruk ditemukan dalam inspeksi mendadak (Sidak) di Gudang Bulog Jalan Cimanuk, Garut. Bupati Garut Agus Hamdani mengatakan, beras yang ditemukan ini tidak layak konsumsi karena warnanya menghitam.
“Beras ini rencananya akan disalurkan ke masyarakat dengan menggunakan tiga unit truk. Tapi karena kualitasnya buruk, saya meminta Bulog untuk menggantinya dengan beras baru,” kata Agus usai sidak di Gudang Bulog, Senin (8/7/2013).
Tidak hanya telah berubah warna, lanjut Agus, dari hasil pemeriksaan ternyata kadar air dalam beras yang sudah dibungkus karung ini kurang dari 10 persen. Agus menegaskan, beras yang menurutnya tidak layak tersebut telah diminta untuk dikembalikan lagi ke rekanan Bulog yang telah melakukan pengadaan.
“Ketentuan kadar air dalam beras adalah 15 persen. Makanya tidak aneh bila ada beras yang berwarna hitam. Saya harap, kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” ujarnya.
Kepala Gudang Bulog Garut, Jajang mengakui adanya beras yang dianggap berkualitas buruk. Namun, ia membantah bila jumlah beras buruk tersebut mencapai tiga truk.
“Beras yang dianggap buruk itu ada sekitar 150 karung atau 2,2 ton beras. Bukan tiga truk. Lagipula, beras yang dianggap buruk oleh Pak Bupati sudah kami ganti. Jadi tidak dikirimkan ke masyarakat,” katanya.
“Beras ini rencananya akan disalurkan ke masyarakat dengan menggunakan tiga unit truk. Tapi karena kualitasnya buruk, saya meminta Bulog untuk menggantinya dengan beras baru,” kata Agus usai sidak di Gudang Bulog, Senin (8/7/2013).
Tidak hanya telah berubah warna, lanjut Agus, dari hasil pemeriksaan ternyata kadar air dalam beras yang sudah dibungkus karung ini kurang dari 10 persen. Agus menegaskan, beras yang menurutnya tidak layak tersebut telah diminta untuk dikembalikan lagi ke rekanan Bulog yang telah melakukan pengadaan.
“Ketentuan kadar air dalam beras adalah 15 persen. Makanya tidak aneh bila ada beras yang berwarna hitam. Saya harap, kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” ujarnya.
Kepala Gudang Bulog Garut, Jajang mengakui adanya beras yang dianggap berkualitas buruk. Namun, ia membantah bila jumlah beras buruk tersebut mencapai tiga truk.
“Beras yang dianggap buruk itu ada sekitar 150 karung atau 2,2 ton beras. Bukan tiga truk. Lagipula, beras yang dianggap buruk oleh Pak Bupati sudah kami ganti. Jadi tidak dikirimkan ke masyarakat,” katanya.
(gpr)