Laba Electrolux jatuh akibat penurunan di Eropa

Sindonews.com - Perusahaan peralatan rumah tangga asal Swedia, Electrolux melaporkan keuntungan pada kuartal kedua (Q2) 2013 merosot, terutama akibat pelemahan pasar di Eropa.

Perusahaan yang identik dengan mesin cuci itu mengatakan, pihaknya sedang mencari pasar di negara berkembang untuk mengembangkan bisnis.

"Semua operasi kami di Eropa terus menderita pelemahan permintaan, yang mengakibatkan perkembangan harga negatif," kata CEO Electrolux, Keith McLoughlin dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP, Jumat (19/7/2013).

Keuntungan pada kuartal kedua turun sebesar 8 persen dari kuartal yang sama pada 2012, sebesar 642 juta kronor (75 juta euro, USD98 juta).

Angka tersebut berada di bawah rata-rata ekspektasi analis yang disurvei Dow Jones Newswires, yang memperkirakan laba 677 juta kronor.

Penjualan bersih hampir stabil turun hanya 0,3 persen dari kuartal yang sama tahun lalu, menjadi 27,67 miliar kronor. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dari perkiraan analis 27,44 miliar kronor.

Menurut Electrolux, dengan kurs konstan pertumbuhan penjualan bersih enam persen. "Kami berharap permintaan di Eropa rebound dalam kombinasi langkah-langkah kami di wilayah tersebut, dan pendapatan kembali pulih," ujarnya.

Perusahaan melihat potensi di Amerika Utara, di mana permintaan untuk peralatan turun hampir seperempat dibandingkan dengan tingkat pada 2006, puncak gelembung real estat AS.

Electrolux mempertahankan kendali untuk memperluas bisnis di negara berkembang yang kini mencapai lebih dari 35 persen penjualan. "Dalam waktu beberapa tahun, ambisi kami adalah meningkatkan eksposur (di negara berkembang) menjadi 50 persen," tandasnya.