Bulog Bulukumba jamin stok raskin aman

Selasa, 23 Juli 2013 - 15:21 WIB
Bulog Bulukumba jamin stok raskin aman
Bulog Bulukumba jamin stok raskin aman
A A A
Sindonews.com - Badan Urusan Logistik (bulog) cabang Bulukumba menjamin stok beras miskin (raskin) di gudang masih aman hingga bulan Juli 2014 mendatang. Sebab, raskin yang tersedia mencapai 14 ribu ton lebih untuk penyaluran ke lima kabupaten berbeda yakni Bulukumba, Selayar, Bantaeng, Jeneponto dan Sinjai.

Kepala Sub Drive Bulog Bulukumba Erwin Tora mengungkapkan, pihaknya menjamin stok raskin masih aman karena pemasukan sedang berjalan terus sampai sekarang. Sementara beras sebelumnya masih banyak yang menumpuk di gudang.

“Tidak ada masalah dengan stok beras. Kami menjamin masih aman sampai 2014 mendatang, untuk lima kabupaten,” ucap Erwin, kepada KORAN SINDO, Selasa (23/7/2013).

Dia menjelaskan, menumpuknya stok raskin tersebut karena hampir tiap hari ada masuk. Hanya, jumlah beras yang masuk terbilang relatif kecil jika dibanding pada bulan sebelumnya, karena bukan lagi musim panen, sehingga kemungkinan akan melonjok pemasukan pada Agustus mendatang.

“Tetap ada masuk. Tapi, jumlahnya sedikit berkurang. Jadi, kami tidak pernah mengalami kekurangan beras, selalu ada di gudang,” ujarnya.

Erwin menambahkan, beras yang tersedia ini semua menggunakan lokal, tidak ada beras dari luar daerah. Menurutnya, kualitas beras disini tidak kalah bersaing dan kualitasnya dijamin bagus.

“Kami tidak lagi menggunakan beras dari luar, semua lokal. Ini juga bagian dari upaya membantu warga memasarkan berasnya. Apalagi, raskin kita dijamin kualitasnya bagus, karena pengecekan terus dilakukan. Bahkan, saat karung beras bocor langsung dilakukan pergantian,” jelas dia.

Sedang tunggakan, lanjut dia, semua sudah selesai baik bulan sebelumnya maupun sekarang. Bahkan, tidak akan dilakukan penyaluran sebelum ada pelunasan yang sebelumnya.

“Upaya ini kita ambil supaya tidak terjadi penumpukan tunggakan. Jadi, kalau mau berasnya disalurkan, silakan dulu bayar bulan sebelumnya. Sebab, kalau didistribusikan terus sedang sebelumnya belum lunas akan menyulitkan penagihanya kedepan,” tuturnya.

Menurutnya, sejauh ini, pihaknya juga aktif melakukan pemantauan harga beras di beberapa pasar tradisional di daerah ini. Tujuanya, guna mengetahui harga beras di pasaran pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Kami melihat harga dipasaran belum ada perubahan harga yang cukup signifikan, masih berada pada kisaran sebelumnya. Kecuali, harga lain seperti cabe dan kebutuhan pokoknya lain, kami melihat mengalami lonjakan harga yang tinggi,” ujar dia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5662 seconds (0.1#10.140)