Bupati Kulonprogo ogah investor saingi BUMD
A
A
A
Sindonews.com – Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo tidak ingin ada perusahaan pesaing bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Hasto lebih suka ada perusahaan baru yang bergerak di bidang yang berlainan dengan perusahaan daerah.
Pernyataan ini disampaikan setelah mendengar presentasi dari calon investor yang bergerak di bidang asphalt mixing plant (AMP). “Tapi kalau AMP kan kita sudah punya PT Seko Adikarto (SAK) yang juga bergerak di bidang aspal,” kata Hasto, Kamis (25/7/2013).
Menurut Hasto, bagi investor yang akan menanamkan modalnya di Kulonprogo sebenarnya tidak harus presentasi di hadapan bupati. Hanya saja, karena calon investor baru ini bergerak di bidang pengaspalan yang sama dengan SAK, maka presentasi dilakukan di hadapan bupati.
Kehadiran perusahaan sejenis, kata dia, harus melihat kebutuhan Kulonprogo secara lebih luas. Investasi di bidang ini juga membutuhkan feasibility study lebih komprehensif sebelum direalisasikan. “Jadi benar-benar harus dilihat apakah sudah perlu atau belum,” katanya.
Hasto sendiri mengaku lebih senang ada perusahaan dengan jenis usaha yang berbeda. Namun bila memungkinkan, dia ingin perusahaan baru ini justru berkolaborasi dengan SAK. Sehingga perusahaan daerah itu ikut tumbuh berkembang seiring dukungan yang diberikan.
“Kami tidak akan melewatkan kesempatan begitu saja. Kalau ada investor baru yang bisa membesarkan perusahaan daerah, itu yang kami cari. Untuk aspal ini juga sedang kita coba agar bisa dikolaborasi dengan SAK yang kita punya,” katanya.
Pernyataan ini disampaikan setelah mendengar presentasi dari calon investor yang bergerak di bidang asphalt mixing plant (AMP). “Tapi kalau AMP kan kita sudah punya PT Seko Adikarto (SAK) yang juga bergerak di bidang aspal,” kata Hasto, Kamis (25/7/2013).
Menurut Hasto, bagi investor yang akan menanamkan modalnya di Kulonprogo sebenarnya tidak harus presentasi di hadapan bupati. Hanya saja, karena calon investor baru ini bergerak di bidang pengaspalan yang sama dengan SAK, maka presentasi dilakukan di hadapan bupati.
Kehadiran perusahaan sejenis, kata dia, harus melihat kebutuhan Kulonprogo secara lebih luas. Investasi di bidang ini juga membutuhkan feasibility study lebih komprehensif sebelum direalisasikan. “Jadi benar-benar harus dilihat apakah sudah perlu atau belum,” katanya.
Hasto sendiri mengaku lebih senang ada perusahaan dengan jenis usaha yang berbeda. Namun bila memungkinkan, dia ingin perusahaan baru ini justru berkolaborasi dengan SAK. Sehingga perusahaan daerah itu ikut tumbuh berkembang seiring dukungan yang diberikan.
“Kami tidak akan melewatkan kesempatan begitu saja. Kalau ada investor baru yang bisa membesarkan perusahaan daerah, itu yang kami cari. Untuk aspal ini juga sedang kita coba agar bisa dikolaborasi dengan SAK yang kita punya,” katanya.
(gpr)