Hatta imbau pengusaha dan pemerintah pikirkan anak yatim
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa mengimbau seluruh menteri, direktur BUMN, dan para pengusaha untuk bersama-sama memikirkan nasib anak yatim di Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Hatta saat berbuka puasa bersama 350 anak yatim Asy-Syafi'iyah binaan Tuti Alawiyah di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (26/7/2013).
Menurut dia, seluruh pihak harus mewujudkan harapan anak-anak yatim agar memiliki masa depan yang lebih baik. "Saya akan mengajak bersama-sama BUMN, menteri, dan pengusaha agar mau mem-backup program-program bersama agar anak yatim tidak kehilangan harapan kehidupan yang lebih baik," ujarnya.
Dia mengaku telah membicarakan masalah anak yatim ini dengan Menteri Sosial Salim Segaf Al Djufrie. Tujuannya agar negara dapat ikut memelihara anak yatim dan bukan hanya anak terlantar seperti yang tertera dalam UUD 1945.
"Lalu kita akan buat planning, karena anak-anak ini penting bagi bangsa. Karena itu anak-anak yatim tidak boleh kalah," ujar Hatta.
Hatta mencontohkan, Nabi Muhammad SAW yang terlahir sebagai anak yatim dan dapat menjadi suri tauladan umat manusia di masa-masa setelahnya.
"Rasulullah juga terlahir yatim dan ditakdirkan menjadi suri tauladan, seorang tokoh reformasi yang merubah peradaban manusia," tandas Hatta.
Hal tersebut dikatakan Hatta saat berbuka puasa bersama 350 anak yatim Asy-Syafi'iyah binaan Tuti Alawiyah di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (26/7/2013).
Menurut dia, seluruh pihak harus mewujudkan harapan anak-anak yatim agar memiliki masa depan yang lebih baik. "Saya akan mengajak bersama-sama BUMN, menteri, dan pengusaha agar mau mem-backup program-program bersama agar anak yatim tidak kehilangan harapan kehidupan yang lebih baik," ujarnya.
Dia mengaku telah membicarakan masalah anak yatim ini dengan Menteri Sosial Salim Segaf Al Djufrie. Tujuannya agar negara dapat ikut memelihara anak yatim dan bukan hanya anak terlantar seperti yang tertera dalam UUD 1945.
"Lalu kita akan buat planning, karena anak-anak ini penting bagi bangsa. Karena itu anak-anak yatim tidak boleh kalah," ujar Hatta.
Hatta mencontohkan, Nabi Muhammad SAW yang terlahir sebagai anak yatim dan dapat menjadi suri tauladan umat manusia di masa-masa setelahnya.
"Rasulullah juga terlahir yatim dan ditakdirkan menjadi suri tauladan, seorang tokoh reformasi yang merubah peradaban manusia," tandas Hatta.
(izz)