Harga minyak di Asia lebih tinggi

Senin, 05 Agustus 2013 - 14:05 WIB
Harga minyak di Asia...
Harga minyak di Asia lebih tinggi
A A A
Sindonews.com - Setelah bervariasi (mixed), harga minyak di perdagangan Asia hari ini berbalik lebih tinggi. Menurut analis, hal tersebut didorong data optimis ekonomi China dan kekhawatiran pertumbuhan pekerjaan lemah Amerika Serikat (AS) membatasi keuntungan.

Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, naik 30 sen menjadi USD107,24 per barel pada perdagangan sore. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk September naik 25 sen menjadi USD109,20.

Sebelumnya, pada perdagangan pagi, kontrak utama New York, WTI untuk pengiriman September, turun dua sen menjadi USD106,92 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk September naik sembilan sen menjadi USD109,04.

Raksasa perbankan asal Inggris, HSBC melaporkan, indeks manajer pembelian (PMI) untuk industri jasa di China mencapai 51,3 poin pada Juli, tidak berubah dari Juni. Angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan, sementara apa pun di bawah sinyal kontraksi.

PMI resmi China non-manufaktur, yang dirilis akhir pekan lalu, berada di 54,1 poin pada Juli, dari 53,9 poin pada bulan sebelumnya.

"Indeks manajer pembelian HSBC untuk industri jasa China tetap dalam wilayah ekspansif, dan ini telah memberikan dukungan untuk harga minyak mentah," kata Lee Chen Hoay, analis investasi Phillip Futures, Singapura, seperti dilansir dari AFP, Senin (5/8/2013).

Namun, harga tetap berada di bawah tekanan atas kekhawatiran tentang permintaan di Amerika Serikat setelah laporan data pekerjaan AS pekan lalu lemah.

Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat (2/8/2013), mengatakan, perusahaan menambahkan 162.000 pekerjaan pada Juli, jauh di bawah rata-rata 175.000 yang diperkirakan para analis. Sementara tingkat pengangguran turun menjadi 7,4 persen dari 7,6 persen pada Juni.

"Laporan campuran pekerjaan AS datang lebih lemah dari yang diharapkan dan telah menciptakan sentimen agak kasar terhadap permintaan minyak mentah," ujar Desmond Chua, analis pasar CMC Markets, Singapura.

Harga minyak telah reli pekan lalu, di belakang data manufaktur yang kuat dari guzzlers minyak, AS dan China, dengan minyak mentah Brent mendekati angka tertinggi dalam empat bulan di atas USD110 per barel, sebelum memberikan jalan di belakang data ketenagakerjaan AS.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6440 seconds (0.1#10.140)