Baht dan saham Thailand juga anjlok

Selasa, 20 Agustus 2013 - 17:57 WIB
Baht dan saham Thailand juga anjlok
Baht dan saham Thailand juga anjlok
A A A
Sindonews.com - Baht Thailand merosot ke posisi terendah dalam satu tahun dan saham anjlok setelah ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu memasuki resesi untuk pertama kalinya sejak 2009. Angka tersebut tidak jauh dengan kejatuhan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dialami Indonesia.

Sebelumnya, Badan Nasional Pembangunan Ekonomi dan Sosial Thailand melaporkan, produk domestik bruto (PDB) secara tak terduga turun 0,3 persen dalam tiga bulan sampai Juni (Q2), dari kuartal sebelumnya.

Bahkan, badan pemerintah ini memangkas proyeksi pertumbuhan 2013 ekspansi 3,8-4,3 persen, dari 4,2-5,2 persen. Saham MSCI Asia Pacific Index jatuh pada hari keempat di tengah spekulasi Federal Reserve (Fed) akan mengurangi stimulus yang meningkatkan harga aset pasar negara berkembang.

"Sentimen terluka karena penurunan saham. Di tengah risk appetite lemah, di mana kekhawatiran pertumbuhan lebih lanjut membebani mata uang," kata Hideki Hayashi, seorang peneliti dari Pusat Penelitian Ekonomi Jepang, Tokyo, seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (20/8/2013).

Baht merosot 0,9 persen hingga 31,64 per USD/dolar AS, penurunan terbesar sejak 20 Juni pada pukul 04.54 di Bangkok (berdasarkan data yang dikumpulkan Bloomberg).

Indeks SET Thailand (SET) tenggelam 2 persen menjadi 1.370,86, dan ditutup pada level terendah sejak 24 Juni, menyusul penurunan 3,3 persen, kemarin. Investor asing menjual USD115 miliar ekuitas Thailand kemarin, sebagai arus terbesar dalam enam pekan.

"Pertumbuhan ekonomi Thailand dapat melambat lebih lanjut pada kuartal ketiga karena konsumsi domestik dan ekspor yang sangat lemah," kata Voravan Tarapoom, kepala eksekutif BBL Asset Management Co, berbasis di Bangkok, yang mengawasi sekitar USD12 miliar aset.

"Melemahnya ekonomi dapat meredam sebagian prospek pasar ekuitas Thailand tahun ini," tambahnya.

BNP Paribas SA telah memangkas proyeksi pertumbuhan Thailand tahun ini menjadi 3 persen dari 4,5 persen, tulis Philip McNicholas, ekonom senior di Hong Kong dalam catatan penelitiannya, hari ini.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0995 seconds (0.1#10.140)