Gejolak ekonomi saat ini tak seberat 1998

Sindonews.com - Menteri Keuangan M. Chatib Basri meyakini bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini berbeda dengan krisis tahun 1998 dan 2008.

Dia menyebut kondisi makro dan pasar keuangan Indonesia dari segala aspek pada saat ini jauh lebih baik dibandingkan kondisi tahun 1998.

"Krisis 1998 itu jauh lebih berat. Yang membedakan Non Performing Loan (kredit macet) di bank 30 persen, sekarang di bawah 5 persen. Banking sekarang lebih sehat, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) di atas 100 persen," jelas Chatib di Gedung Kkementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (21/8/2013) malam.

Chatib menjelaskan, gejolak perekonomian setiap periode berbeda-beda jenisnya. Untuk saat ini, dia menyebut, gejolak terjadi karena kebijakan penarikan likuiditas Amerika Serikat (AS).

"Orang sering samakan situasi dengan krisis 1998, tetapi tiap periode beda, pada 2008 juga beda. Yang penting, ini bukan karena Thailand terkena gejolak, tapi tapering off AS juga," lanjut Chatib.

Karena itu, dia menyatakan, pemerintah atas arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menyiapkan paket stimulus ekonomi yang akan dipublikasikan hari Jumat (23/8/2013).

"Nanti Jumat kita akan datang dengan paket (stimulus) karena yang dihadapi kita adalah situasi ekonomi global yang tidak bersahabat dengan negara kita," tandas Chatib.