Menkeu: Q3/2013, defisit neraca perdagangan turun
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan (Menkeu), M Chatib Basri mengatakan, defisit neraca perdagangan pada Juli sebesar USD2,31 miliar akan menurun pada kuartal tiga (Q3) 2013.
Pasalnya pemerintah telah mengeluarkan paket stimulus kebijakan ekonomi pada dua pekan lalu dan diharapkan segera berpengaruh dalam menurunkan angka defisit neraca perdagangan.
"Contohnya seperti minyak (BBM), dampak dari kenaikan harga BBM terhadap penurunan impor minyak biasanya baru kelihatan dua bulan setelah itu," ujar Chatib di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/9/2013).
Chatib juga mengaku optimis bahwa defisit transaski berjalan pada 2013 akan lebih kecil dari 4,4 persen dan defisit akan mulai mengalami perlambatan mulai laporan Agustus.
"Walaupun dalam triwulan III dan IV transaksi berjalan masih defisit, tapi defisitnya tidak sebesar rasio terhadap GDP dan tidak sebesar seperti defisit triwulan II terhadap GDP," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, defisit neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2013 sebesar USD2,31 miliar dan diyakini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah dalam hitungan month to month.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo mengaku, defisit secara month to month tersebut adalah yang terbesar sejak zaman penjajahan Belanda.
"Saya rasa sejak zaman Belanda. Saya dulu sempat bikin paper neraca perdagangan sejak 1927," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, hari ini.
Pasalnya pemerintah telah mengeluarkan paket stimulus kebijakan ekonomi pada dua pekan lalu dan diharapkan segera berpengaruh dalam menurunkan angka defisit neraca perdagangan.
"Contohnya seperti minyak (BBM), dampak dari kenaikan harga BBM terhadap penurunan impor minyak biasanya baru kelihatan dua bulan setelah itu," ujar Chatib di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/9/2013).
Chatib juga mengaku optimis bahwa defisit transaski berjalan pada 2013 akan lebih kecil dari 4,4 persen dan defisit akan mulai mengalami perlambatan mulai laporan Agustus.
"Walaupun dalam triwulan III dan IV transaksi berjalan masih defisit, tapi defisitnya tidak sebesar rasio terhadap GDP dan tidak sebesar seperti defisit triwulan II terhadap GDP," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, defisit neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2013 sebesar USD2,31 miliar dan diyakini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah dalam hitungan month to month.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo mengaku, defisit secara month to month tersebut adalah yang terbesar sejak zaman penjajahan Belanda.
"Saya rasa sejak zaman Belanda. Saya dulu sempat bikin paper neraca perdagangan sejak 1927," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, hari ini.
(izz)