Pemerintah diminta evaluasi FTA
A
A
A
Sindonews.com - Ketergantungan Indonesia terhadap produk impor mestinya menjadi perhatian pemerintah Indonesia, agar tekanan devisa tidak terlalu tinggi.
Ekonom sekaligus Ketua Dewan Pakar Forum Ekonomi Jawa Barat (FEJ) Ina Primiana mengatakan, salah satu solusi jangka panjang yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia yaitu tidak perlu melalukan Free Trade Agreement (FTA) baru.
Menurutnya, pemerintah seharusnya mengevaluasi FTA dengan sejumlah negara maju yang dirasa merugikan industri dalam negeri. "Evaluasi ini sekaligus mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk impor," kata dia, Selasa (10/9/2013).
Ina mengatakan, perubahan struktur makro ekonomi Jabar mesti di tanggulangi serius oleh pemerintah daerah. Kinerja ekonomi mesti di jaga jangan sampai terpuruk pada level terendah. Salah satunya meningkatkan ekspor dan mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.
Selain itu, ancaman krisis ekonomi juga mesti di antisipasi pemerintah. Cadangan devisa yang disampaikan mencapai USD92,67 miliar ternyata terpangkas untuk membayar utang jangka pendek sekitar 55,7 persen.
"Necara perdagangan Jabar masih surplus USD3 miliar. Kondisi ini mesti di jaga agar tidak merosot," katanya.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan Pemprov Jabar yaitu memperbaiki suplai produk. Caranya memperkuat industri dalam negeri dengan menghilangkan berbagai hambatan birokrasi, infsrastruktur, buruh, dan lainnya.
Ekonom sekaligus Ketua Dewan Pakar Forum Ekonomi Jawa Barat (FEJ) Ina Primiana mengatakan, salah satu solusi jangka panjang yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia yaitu tidak perlu melalukan Free Trade Agreement (FTA) baru.
Menurutnya, pemerintah seharusnya mengevaluasi FTA dengan sejumlah negara maju yang dirasa merugikan industri dalam negeri. "Evaluasi ini sekaligus mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk impor," kata dia, Selasa (10/9/2013).
Ina mengatakan, perubahan struktur makro ekonomi Jabar mesti di tanggulangi serius oleh pemerintah daerah. Kinerja ekonomi mesti di jaga jangan sampai terpuruk pada level terendah. Salah satunya meningkatkan ekspor dan mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.
Selain itu, ancaman krisis ekonomi juga mesti di antisipasi pemerintah. Cadangan devisa yang disampaikan mencapai USD92,67 miliar ternyata terpangkas untuk membayar utang jangka pendek sekitar 55,7 persen.
"Necara perdagangan Jabar masih surplus USD3 miliar. Kondisi ini mesti di jaga agar tidak merosot," katanya.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan Pemprov Jabar yaitu memperbaiki suplai produk. Caranya memperkuat industri dalam negeri dengan menghilangkan berbagai hambatan birokrasi, infsrastruktur, buruh, dan lainnya.
(izz)