Tak andalkan impor, UKM kebal pelemahan rupiah
A
A
A
Sindonews.com - Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng) tidak terpengaruh dengan kondisi rupiah yang terus melemah. Hal itu dibuktikan bahwa UKM tetap menjadi salah satu daya dorong ekonomi masyarakat.
"Hal ini bisa dilihat karena sebagian besar nasabah kami adalah pelaku UKM dan mereka menyaakan tidak mendapatkan pengaruh secara signifikan," kata Direktur Utama Bank Bapas 69, Kabupaten Magelang, H Fran Suharmaji dalam peringatah HUT Bapas 69 ke 44, Selasa (10/9/2013).
Menurutnya, keberlangsungan UKM karena barang konsumsi dan jasa yang dekat dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, pelaku usaha UKM umumnya memanfaatkan sumber daya lokal.
"Mulai sumber daya manusia, modal, bahan baku, hingga peralatan. Artinya, UKM tidak mengandalkan barang impor," ujarnya.
Dari sisi volume usaha, jumlah UKM relatif banyak dan ada pada setiap sektor ekonomi. Sehingga potensinya relatif besar dalam penyerapan tenaga kerja, serta kontribusinya signifikan dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB).
"Sehingga memberi kredit kepada UKM itu amat menguntungkan. Karena tingkat kepatuhannya relatif tinggi, sehingga risikonya kecil," kata dia.
Akibat nilai nominal kredit relatif kecil, memungkinkan bank memperbanyak jumlah nasabah. Sehingga, pemberian kredit tidak terkonsentrasi pada satu kelompok atau satu sektor usaha tertentu.
UKM yang menjadi nasabah Bank Bapas 69 mencapai 9.500 unit. Pada 2012 kredit yang disalurkan untuk UKM oleh bank yang hari ini berulang tahun ke 44 itu, mencapai Rp360 miliar.
"Tahun ini lebih banyak lagi. Kita akan terus fokus memberdayakan UKM. Itu sudah menjadi bagian komitmen kita," jelasnya.
Sementara, Bupati Magelang, Singgih Sanyoto berharap citra Bank Bapas 69, yang telah dikenal sebagai mitra rakyat kecil dan masyarakat pedesan, hendaknya tetap dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.
Singgih mengatakan Bank Bapas memiliki misi ganda yaitu sebagai perusahaan yang berorientasi pada profit, serta dituntut dapat menjalankan peran dan fungsinya sebagai penggerak potensi ekonomi skala kecil, mikro dan Menengah khususnya di pedesaan.
"Citra positif PD BPR Bank Bapas 69 sebagai perusahaan yang dekat dengan masyarakat, kami harapkan terus ditingkatkan melalui pelayanan yang prima kepada nasabah, serta mengutamakan pendekatan secara personal, fleksibel dan prosedur yang lebih sederhana," terangnya.
"Hal ini bisa dilihat karena sebagian besar nasabah kami adalah pelaku UKM dan mereka menyaakan tidak mendapatkan pengaruh secara signifikan," kata Direktur Utama Bank Bapas 69, Kabupaten Magelang, H Fran Suharmaji dalam peringatah HUT Bapas 69 ke 44, Selasa (10/9/2013).
Menurutnya, keberlangsungan UKM karena barang konsumsi dan jasa yang dekat dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, pelaku usaha UKM umumnya memanfaatkan sumber daya lokal.
"Mulai sumber daya manusia, modal, bahan baku, hingga peralatan. Artinya, UKM tidak mengandalkan barang impor," ujarnya.
Dari sisi volume usaha, jumlah UKM relatif banyak dan ada pada setiap sektor ekonomi. Sehingga potensinya relatif besar dalam penyerapan tenaga kerja, serta kontribusinya signifikan dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB).
"Sehingga memberi kredit kepada UKM itu amat menguntungkan. Karena tingkat kepatuhannya relatif tinggi, sehingga risikonya kecil," kata dia.
Akibat nilai nominal kredit relatif kecil, memungkinkan bank memperbanyak jumlah nasabah. Sehingga, pemberian kredit tidak terkonsentrasi pada satu kelompok atau satu sektor usaha tertentu.
UKM yang menjadi nasabah Bank Bapas 69 mencapai 9.500 unit. Pada 2012 kredit yang disalurkan untuk UKM oleh bank yang hari ini berulang tahun ke 44 itu, mencapai Rp360 miliar.
"Tahun ini lebih banyak lagi. Kita akan terus fokus memberdayakan UKM. Itu sudah menjadi bagian komitmen kita," jelasnya.
Sementara, Bupati Magelang, Singgih Sanyoto berharap citra Bank Bapas 69, yang telah dikenal sebagai mitra rakyat kecil dan masyarakat pedesan, hendaknya tetap dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.
Singgih mengatakan Bank Bapas memiliki misi ganda yaitu sebagai perusahaan yang berorientasi pada profit, serta dituntut dapat menjalankan peran dan fungsinya sebagai penggerak potensi ekonomi skala kecil, mikro dan Menengah khususnya di pedesaan.
"Citra positif PD BPR Bank Bapas 69 sebagai perusahaan yang dekat dengan masyarakat, kami harapkan terus ditingkatkan melalui pelayanan yang prima kepada nasabah, serta mengutamakan pendekatan secara personal, fleksibel dan prosedur yang lebih sederhana," terangnya.
(izz)