Indomaret gelar lomba foto budaya dan alam

Sindonews.com - Untuk menggali potensi keindahan budaya dan kekayaan alam di beberapa daerah di Indonesia, PT Indomarco Prismatama (Indomaret), menggelar lomba foto dengan tema "Love Indonesia-Budaya dan Alam Indonesia".

Lomba dengan total hadiah senilai Rp175 juta ini, terbuka untuk umum dari semua kalangan masyarakat. Marketing Communication Senior Manager PT Indomarco Prismatama (Indomaret), Gondo Sudjoni mengatakan, pendaftaran dimulai pada 1 September sampai 15 Oktober 2013.

Sementara, obyek lokasi pemotretan dibagi menjadi 12 wilayah, yaitu Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Pekanbaru, Sulawesi, dan Kalimantan.

"Setiap peserta boleh mengirimkan maksimal lima obyek foto dari berbagai wilayah tersebut," kata dia dalam rilisnya, Minggu (22/9/2013).

Menurutnya, karya foto ini menggunakan kamera digital (Pocket, Prosumer, DSLR), bukan karya orang lain dan belum pernah memenangkan lomba foto di manapun. Foto harus sesuai dengan tema lomba "Love Indonesia, Budaya dan Alam Indonesia".

Dia menjelaskan, peserta tidak diperkenankan mencantumkan data, tulisan/gambar apa pun di dalam foto. Rekayasa digital diizinkan sebatas cropping, kontras, dodging dan burning, saturasi (kekayaan warna).

Lomba foto ini tidak dipungut biaya. Peserta hanya melampirkan nomor struk belanja di Indomaret senilai Rp50.000, yang di dalamnya terdapat produk sponsor. Nomor struk belanja tinggal dimasukkan saat melakukan registrasi melalui website Indomaret, dan struk belanja asli agar disimpan untuk verifikasi jika menjadi juara.

Karya foto diterima paling lambat 15 Oktober 2013, pukul 00.00 WIB. Foto dikirim dengan cara mengunggah di www.indomaret.co.id/lombafoto dengan ukuran maksimal sisi terpanjang/lebar maksimal 900 pixel, 300 dpi, format JPG, maksimal file 300 kb.

Sedangkan foto digital harus masih mengandung EXIF. Sementara, yang bertindak sebagai juri adalah para fotografer profesional, yaitu Johnny Hendarta, Stephanus Hannie dan Ryan Boedi yang juga sutradara.