Program LCGC datangkan investasi USD3 miliar

Selasa, 24 September 2013 - 13:11 WIB
Program LCGC datangkan investasi USD3 miliar
Program LCGC datangkan investasi USD3 miliar
A A A
Sindonews.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim program Low Cost and Green Car (LCGC) mendatangkan komitmen investasi senilai USD3 miliar dari industri otomotif dan senilai USD3,5 miliar dari sekitar 100 industri komponen otomotif baru.

Saat ini sebagian besar komitmen tersebut sudah terealisasi, dengan telah dibangunnya lima pabrik mobil baru dan sekitar 70 pabrik komponen otomotif baru. Hal tersebut juga mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja terampil seperti dalam bidang teknik otomotif dan material, manajemen produksi, dan jasa distribusi serta manajemen logistik.

"Dampak positif lanjutan dari peningkatan kegiatan manufaktur ini adalah meningkatnya kegiatan ekonomi di daerah-daerah berupa terbentuknya usaha penyediaan stok komponen after sales service, jasa perbengkelan serta peningkatan Pajak Daerah yang merupakan suatu rangkaian kegiatan ekonomi yang saling terkait dan cukup besar," tulis siaran pers Kemenperin, Selasa (24/9/2013).

Terlihat bahwa program LCGC ini mempunyai keterkaitan yang erat dengan sektor ekonomi lainnya di seluruh wilayah nusantara. Dampak penciptaan lapangan tenaga kerja baru yang langsung di sektor manufakturing adalah sekitar 30.000 orang. Sedangkan penciptaan lapangan tenaga kerja baru di sektor distribusi mobil dan komponen, dealer dan pemasaran, workshop dan after sales service diperkirakan 40.000 orang.

Program LCGC ini sifatnya nasional, sehingga distribusinya tidak dimaksudkan untuk kota-kota besar saja, melainkan untuk kota-kota seluruh nusantara yang masih memerlukan alat transportasi ini.

"Jumlah produksi mobil LCGC ini diperkirakan sekitar 10-15 persen dari seluruh produksi mobil nasional. Dari 508 Kabupaten/Kota di seluruh nusantara, diperkirakan yang mengalami kemacetan saat ini sebanyak 50 Kabupaten/Kota, sedangkan lainnya relatif tidak macet," jelas rilis tersebut.

Paralel dengan program ini diharapkan pembenahan transportasi publik oleh Pemda diharapkan tetap dijalankan untuk mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di kota, terutama kota-kota besar. Industri otomotif nasional sudah mampu memproduksi kendaraan komersial Mini Van, Bus, Truk, dan siap memasok kebutuhan Pemda dengan produk buatan dalam negeri.

Terlihat bahwa dari perbandingan jumlah penduduk dan GDP per kapita, maka di Indonesia masih terbuka peluang yang luas untuk meningkatkan produksinya guna memenuhi permintaan masyarakat akan kendaraan roda empat. Bila peluang ini tidak diisi dengan produk dalam negeri, maka produk imporlah yang akan menguasai pasar dalam negeri.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6412 seconds (0.1#10.140)