Dinas pertanian Kulonprogo dipusingkan hama tikus

Sindonews.com - Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Kulonprogo tak kuasa mengatasi serangan tikus pada lahan pertanian. Dinas minta petani lebih proaktif dalam melakukan pembasmian.

“Kalau memutus daur hidup tikus sulit, pengendalian terpadu hanya bisa dilakukan petani,” jelas Sekretaris Dispertanhut Kulonprogo, Aris Nugroho, Selasa (8/10/2013).

Dinas, ujarnya, telah memberikan formulasi pengendalian mulai dari masa pratanam dan musim akan tanam. Sebelum melakukan penyemaian bibit di lahan, harus didahului dengan gropyokan massal terhadap tikus.

Selama ini, gropyokan justru dilakukan setelah penyemaian bibit. Pengemposan atau penyemprotan gas beracun harus dilakukan ketika tanaman sudah mulai berbuah.

“Tanaman yang disemai, harus diberikan pagra dari plastik, yang dilengkapi dengan perangkap,” tandasnya.

Ketua Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Hari Budi Sujatno mengaku gropyokan massal dan pengemposan cukup efektif untuk membasmi tikus. Upaya ini mampu menurunkan populasi tikus. “Kita juga lakukan penembakan tikus hidup untuk membersihkan sisa-sisa,” jelasnya.