Kurangi konsumsi BBM, PTPN X optimalkan ampas tebu

Kamis, 10 Oktober 2013 - 17:28 WIB
Kurangi konsumsi BBM,...
Kurangi konsumsi BBM, PTPN X optimalkan ampas tebu
A A A
Sindonews.com - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X memaksimalkan potensi ampas tebu (Bagasse). Pengembangan ampas ini untuk energi terbarukan sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk produksi gula.

Perseroan memprediksi sebanyak 1,8 juta ton ampas tebu yang diperoleh dari sisa giling pabrik gula (PG) milik perusahaan pelat merah itu.

Direktur Utama PTPN X, Subiyono mengatakan, pengolahan tebu manjadi gula tentu menghasilkan produk sampingan berupa Ampas dan Tetes. "Sekitar 30 persen bagian tebu dalam proses produksi gula menjadi ampas. Sementara dari 1,8 juta ton Ampas tebu, PG membutuhkan sebanyak 1,3-1,5 juta ton untuk bahan bakar sendiri," kata dia Kamis (10/10/2013).

Sehingga ada 300 ribu hingga 500 ribu ton ampas dapat dikonversi menjadi Bioetanol. Dia menjelaskan, optimalisasi ampas tebu ini berdampak positif pada efisiensi dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Sebab, bahan bakar dari ampas dan hasil konversi ini mampu sebagai pengganti BBM.

Menurutnya, konsumsi BBM di pabrik-pabrik gula milik PTPN X, mengalami penurunan. Tercatat konsumsi BBM sebesar Rp130 miliar pada 2007 menjadi Rp4 miliar pada 2012.

"Pengembangan Bioetanol berbasis ampas tebu, potensinya sangat tinggi dan jauh lebih murah dibanding dengan tetes tebu (Molasses)," jelasnya.

Dia merinci, 1 liter Bioetanol membutuhkan 5 kilogram ampas tebu. Lalu, 5 kg ampas tebu ini harganya Rp1.000. Dibanding menggunakan tetes tebu, 1 liter Bioetanol membutuhkan 4 kg tetes tebu. Sementara, harga 4 kg tebu itu sekitar Rp4.000. Dengan mengembangkan ampas tebu menjadi Bioetanol menjanjikan keuntungan yang cukup besar.

Subiyono mengatakan, optimalisasi ampas tebu ini juga dapat dijadikan salah satu indikator kinerja PG di lingkungan PTPN X. "PG sudah bisa menghasilkan ampas dalam proses produksi tidak perlu mengonsumsi banyak BBM. Dengan memaksimalkan potensi ampas tebu ini memberi banyak manfaat dan menunjukkan indikator kinerja budidaya dan pengolahan," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1041 seconds (0.1#10.140)