Pengangguran di Yunani masih tertinggi di Zona Euro
A
A
A
Sindonews.com - Tingkat pengangguran di Yunani masih yang tertinggi di Eropa. Tercatat hingga Juli 2013 angka pengangguran di negara tersebut menjadi 27,6 persen, naik dari 25 persen pada tahun sebelumnya.
Dilansir dari IB Times, Kamis (10/10/2013), lembaga statistik Yunani, Elstat mencatat tingkat pengangguran sedikit lebih tinggi dari 27,5 persen pada bulan sebelumnya. Total jumlah pengangguran meningkat menjadi 1.374.000 orang pada Juli. Sementara 3,6 juta orang berada di dalam pekerjaan.
Terparah adalah pekerja di bawah usia 24 tahun, mencapai 55,1 persen dari total pekerjaan, dibandingkan dengan 54,9 persen setahun lalu.
Data juga menunjukkan bahwa pengangguran perempuan pada Juli di angka 31,1 persen, dibandingkan dengan kaum laki-laki 25 persen. Setelah enam tahun resesi dan dua program bailout yang ketat, Yunani tetap menjadi negara Zona Euro dengan pengangguran tertinggi.
Sejak 2008, tingkat pengangguran telah naik tiga kali lipat, sementara ekonomi telah dikontrak 22 persen. Namun, pada Senin (7/10/2013) rancangan anggaran pemerintah memperkirakan akan terjadi pertumbuhan pada 2014, setelah kontraksi 4,0 persen tahun ini.
Dilansir dari IB Times, Kamis (10/10/2013), lembaga statistik Yunani, Elstat mencatat tingkat pengangguran sedikit lebih tinggi dari 27,5 persen pada bulan sebelumnya. Total jumlah pengangguran meningkat menjadi 1.374.000 orang pada Juli. Sementara 3,6 juta orang berada di dalam pekerjaan.
Terparah adalah pekerja di bawah usia 24 tahun, mencapai 55,1 persen dari total pekerjaan, dibandingkan dengan 54,9 persen setahun lalu.
Data juga menunjukkan bahwa pengangguran perempuan pada Juli di angka 31,1 persen, dibandingkan dengan kaum laki-laki 25 persen. Setelah enam tahun resesi dan dua program bailout yang ketat, Yunani tetap menjadi negara Zona Euro dengan pengangguran tertinggi.
Sejak 2008, tingkat pengangguran telah naik tiga kali lipat, sementara ekonomi telah dikontrak 22 persen. Namun, pada Senin (7/10/2013) rancangan anggaran pemerintah memperkirakan akan terjadi pertumbuhan pada 2014, setelah kontraksi 4,0 persen tahun ini.
(dmd)